free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Aksi Rebut Jenazah dari Ambulans Semakin Marak di Jember

Penulis : Moh. Ali Mahrus - Editor : A Yahya

25 - Jul - 2021, 17:11

Placeholder
Screenshot peristiwa perebutan jenazah yang dilakukan oleh warga di Desa Pace Silo (foto : ist / Jember TIMES)

JEMBERTIMES – Aksi perebutan jenazah di mobil ambulans, dalam dua hari terakhir terus terjadi di Kabupaten Jember. Selama dua hari berturut-turut, aksi warga merebut jenazah dari petugas pemakaman berpakaian APD (alat Pelindung Diri). Terbaru pada Sabtu (24/7/2021) malam perebutan jenazah terjadi di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, dan sehari sebelumnya atau pada malam Kamis sore perebutan jenazah juga terjadi di Desa Jatian, Kecamatan Pakusari, Labupaten Jember.

Untuk peristiwa perebutan jenazah di Desa Pace, Kecamatan Silo ini terekam di video handphone warga dan tersebar di berbagai media sosial. Dalam rekaman dengan durasi 34 menit tersebut, warga terlihat beringas dengan merusak kaca mobil ambulans milik salah satu rumah sakit swasta di Jember, setelah berhasil mengambil jenazah untuk dimakamkan secara biasa tanpa protokol kesehatan.

Baca Juga : Inspirasi Outfit Hitam Putih agar Tampak Lebih Berwarna ala Hijabers, Boleh Ditiru Nih

 

Petugas pemulasaran jenazah yang berpakaian APD juga terlihat tak berdaya melihat amukan warga, dan tidak ingin mengambil resiko atas keselamatan dirinya dari amukan warga.

Bahkan juga beredar informasi di tengah masyarakat, jika jenazah tersebut masih mengeluarkan darah segar serta bagian organ tubuhnya ada yang hilang. “Kabarnya Ginjal dan matanya gak ada” tulis akun Cak Joni di platfrom aplikasi Helo sambil menyertakan potongan video warga merusak ambulans.

 

Tak Ayal postingan ini pun mendapat tanggapan 511 komentar dengan dibagikan 376 kali serta mendapat like 2,2 ribu, beragam komentar negatif juga disematkan dalam postingan ini. Rata-rata netizen minta agar diusut tuntas jika memang ada jual beli organ tubuh jenazah.

Salah satu netizen di aplikasi Helo dengan akun MENCARI DIRI  juga menyatakan, jika kejadian tersebut menurut keluarganya adalah pasien sakit lambung, “Kejadian tadi malam, menurut sumber atau keluarga, korban sebelum dibawa ke rumah sakit punya sakit lambung, setelah beberapa hari di rumah sakit, korban meninggal dunia, sampai di rumahnya peti jenazah dibuka oleh keluarga, ternyata yang ada dalam peti tersebut penuh dengan darah segar” tulis akun MENCARI DIRI.

Hal yang sama juga dilakukan oleh akun Pradipta Budi, dalam komentarnya akun Pradipta Budi tidak banyak komentar, hanya menuliskan “Mau Post vidio takut kenapa2, screnshot aja vidionya” tulis akun Pradipta Budi dengan menyertakan screenshoot vidio yang bertuliskan “DIBILANG CORONA SETELAH PETI DIBUKA TERNYATA MATANYA DIAMBIL TANPA SEPENGETAHUAN KELUARGA, SUNGGUH MANUSIA BIADAB,”.

Pihak Polsek Silo yang melihat kejadian ini berusaha untuk membubarkan warga, dan memastikan kondisi jenazah yang dikabarkan organ tubuhnya ada yang hilang, namun setelah dicek ternyata bola mata dan seluruh  bagian tubuhnya lengkap.

Kendati demikian, pihak kepolisian akan tetap melakukan penyelidikan atas kasus ini yang membuat warga kalap dan merusak ambulans rumah sakit. “Kami masih akan melakukan penyelidikan terkait aksi warga ini,” ujar salah satu petugas dari Polsek Silo yang ada di lokasi.

Baca Juga : Sikapi Rebutan Kawah Ijen, Aliansi Mahasiswa Banyuwangi Ancam Segel Kantor Pemkab Banyuwangi

Sebelumnya kasus serupa juga terjadi di Desa Jatian Kecamatan Pakusari, bahkan di desa Jatian ini, petugas pemulasaran sempat dibanting oleh warga saat hendak pulang usai mengantar jenazah yang direbut oleh keluarga pasien.

Menanggapi kejadian ini, Plt. Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jember M. Jamil kepada sejumlah wartawan mengatakan, bahwa pihaknya menyayangkan adanya peristiwa anarkis yang menimpa petugas pemulasaran jenazah.

“Kami menyayangkan adanya aksi anarkis yang dilakukan oleh warga terhadap petugas pemakaman covid. Memang kerap kali petugas pemakaman mendapat penolakan di pemakaman, namun tidak sampai terjadi aksi anarkis, oleh karena itu, kami minta aparat hukum untuk bertindak tegas menangani kasus ini,” ujar M. Jamil.

Sementara Kapolres Jember AKBP Arif Rakhman Arifin, saat dikonfirmasi media ini berjanji akan mengusut kasus ini dan mencari penyebar info hoax yang beredar di berbagai platform aplikasi dan media sosial.

“Kami masih melakukan penyelidikan terutama kepada mereka yang menyebar info hoax dalam kasus perebutan jenazah di Silo,” tegas Kapolres.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Moh. Ali Mahrus

Editor

A Yahya