MADIUNTIMES -Dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat Caffe Sibitrem yang ada di jalan Rimba Jaya Nomor 7 Kota Madiun tampak seperti kafe mati.
Deretan meja kursi di kafe yang biasanya ramai pengunjung itu sekarang hanya ada daun Pohon Trembesi yang berserakan. Mengotori tempat nongkrong bagi kawula muda-mudi warga Kota Madiun untuk berkumpul dengan teman-temannya.
Baca Juga : Siap On Call, Dinas PU Kota Malang Rutin Lakukan Kontroling
Dulunya, tempat yang ada di dalam lokasi Perhutani Kota Madiun itu menjadi tempat favorit warga Kota Madiun maupun luar Kota Madiun untuk dijadikan tempat selfie bersama keluarga. Selain sejuk karena lokasinya di bawah pohon Trembesi, pengelola di dalam kafe juga menyediakan gasebo sebagai tempat untuk menikmati makanan.
"Sepi banget mas semenjak adanya PPKM Darurat ini," ujar David Hendra Sunarto salah satu karyawan Caffe Sibitrem yang sedang duduk menunggu pengunjung yang datang, Sabtu (24/7/2021).
Kae yang biasa buka sampai malam dengan indahnya hiasan lampu warna-warni tersebut, menurut Davit, kini hanya buka sampai pukul 18.30 WIB dan sudah tutup.
"Malam hanya sampai setengah 7 mas itupun tidak boleh duduk di sini," tambah salah satu karyawan itu
Baca Juga : Warga Tolak Hotel Jadi Isoter, DPRD Kota Malang Angkat Suara
Sepinya kafe yang ada di tengah Kota Madiun itu, menurut David, semenjak pemberlakuan PPKM Darurat oleh pemerintah. Karena menurut David, sebelum adanya PPKM Darurat Caffe Sibitrem tersebut masih ada pengunjung meski dengan menjaga jarak.
Di lokasi pengumpulan kayu oleh perhutani tersebut, selain Caffe Sibitrem juga ada beberapa kafe lainnya. Selain itu juga sering dijadikan tempat acara resepsi pernikahan. Namun saat ini terlihat seperti kafe mati dan hanya terlihat tumpukan kayu dan hiasan meja kursi yang tanpa pengunjung.
