INDONESIATIMES - Satu universitas lagi yang memberikan julukan baru kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kali ini giliran BEM Universitas Udayana, Bali memberi julukan terhadap Jokowi sebagai "The Guardian of Oligarch atau sang penjaga oligarki.
Hal itu, diunggah akun Twitter BEM Universitas Udayana @BEM_Udaya pada Sabtu (17/7/2021) lalu. Tak ayal, unggahan itu lagi-lagi mengundang riuh warganet.
Baca Juga : Korem 083/Bdj Sediakan Vaksinasi Harian bagi Masyarakat Umum di 4 Fasyankes
Dalam akun Twitternya, BEM Udayana membagikan postingan foto Joko Widodo yang disunting layaknya poster film layar lebar. Tampak poster film yang diberi judul "The Guardian of Oligarch."
BEM Udayana juga menyebut menjelang ulang tahun RI ke-76, keadilan di Indonesia semakin luntur. Karena banyak kebijakan pemerintah yang tidak menghiraukan kesejahteraan rakyat.
"The Guardian of Oligarch] Hidup Rakyat Indonesia! Salam Perjuangan!," kicau BEM Udayana.
"Dalam umurnya sebentar lagi menginjak angka 76, kehadiran keadilan di muka bumi pertiwi ini semakin luntur. Ketika kebijakan yang dibuat pemerintah malah tidak menghiraukan kesejahteraan dari rakyatnya," bunyi cuitan itu.
Warganet pun meresponnya dengan berbagai komentar.
"Mantaaab BEM udayana, teruslah kritis jangan takut pada penguasa. Rakyat butuh anda anda sekalian," ujar @zera1352.
Bahkan ada warganet yang merasa kasihan kepada Jokowi yang kerap dijadikan candaan oleh bagi lembaga-lembaga kemahasiswaan kampus. Padahal, ia menilai dahulu banyak yang memiliki ekspektasi tinggi kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Kasian ya, sekarang dia[Jokowi] jadi dagelan kampus-kampus padahal dulu mahasiswa punya ekspektasi tinggi sama dia. Sayangnya, kepentingan politik tetep ga bisa bendung," kicau @andraradian.
Baca Juga : Gugur Karena Covid-19, Ahli Waris Nakes Peserta BPJS Ketenagakerjaan Terima Santunan
ada pula warganet yang berkomentar untuk memantik gerakan mahasiswa jangan hanya berujung di media sosial saja.
"Kalau sampai akhir tahun 2021 tidak ada gerakan nyata dari mahasiswa, berarti mereka (mahasiswa )adalah sama (dengan penguasa). Saya tunggu gerakanmu, jangan cuma berani di medsos, jangan takut dengan ancaman rektorat," tutur @WongCil74991389.
Bahkan pengamat politik Hendri Satrio juga turut menyoroti kritikan dari BEM Udayana untuk Jokowi itu.
"Suara BEM Udayana ini punya nilai berbeda, ini Universitas dari daerah kantong suara pemilih penguasa dan partainya, sudah seharusnya evaluasi internal dan introspeksi dilakukan serius. Oh, tentang Mundur, seperti di youtube saya, Mundur itu butuh kesadaran, gak boleh dipaksa!," kicau @satriohendri.
Sebelumnya, BEM UI telah mengritik Jokowi dengan sebutan "King of Lip Service", merujuk pada pengabaian terhadap janji-janjinya sendiri. Sementara, BEM Unnes menambahkan kritik bagi Wapres Ma'ruf Amin dengan sebutan "King of Silence", lantaran menilainya lebih banyak diam dan tak memainkan peran yang signifikan.