JEMBERTIMES – Kabupaten Jember berstatus zona merah di Jawa Timur seiring adanya lonjakan kasus Covid-19. Data terbaru pada Jumat (16/7/2021), jumlah kasus positif Covid-19 di Jember naik cukup signifikan, 230 pasien baru.
Selain penambahan yang siginifikan, dari sebanyak 31 kecamatan di Kota Pandahlungan ini hanya menyisakan 4 kecamatan dengan zona oranye. Ke empat kecamatan itu antara lain Kecamatan Semboro, Mayang, Ambulu, Balung dan Kecamatan Puger.
Baca Juga : Iduladha, Penyembelihan Sapi di Perumda Tunas Malang Diprediksi Meningkat 200 persen
Menyikapi hal ini, Bupati Jember H. Hendy Siswanto menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama dengan jajaran Dinas Kesehatan. Dalam rapat yang digelar pada Kamis (15/7/2021) malam, Bupati menginstruksikan agar Dinas Kesehatan menyiapkan tempat tidur khusus pasien covid-19 di setiap kecamatan yang ada di Jember. Hal ini sebagai tindak lanjut atas semakin menipisnya tempat tidur di rumah sakit khusus warga Jember yang terpapar Covid-19.
“Kita wajib menyiapkan tempat tidur di Puskesmas-Puskesmas untuk pasien Covid-19, karena kondisinya di rumah sakit sudah menipis bahkan kosong tempat tidurnya. Langkah ini sebagai antisipasi melonjaknya kasus, sehingga warga Jember yang terpapar Covid bisa segera tertangani,” ujar Bupati Jember H. Hendy Siswanto.
Selain itu, Bupati juga meminta kepada Dinkes, agar kondisi seperti ini disesuaikan dengan penambahan tenaga kesehatan yang bersiaga khusus menangani pasien Covid-19, dan segera melakukan perekrutan tenaga kesehatan yang sudah siap kerja dan mengerti dengan tanggungjawab penanganan Covid-19.
“Bila memungkinkan segera melakukan perekrutan tenaga kesehatan, juga pastikan untuk oksigen selalu tersedia dalam kondisi baik dan cukup,” pinta Hendy.
Sementara Sekretaris Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember drg. Nurcahyohadi, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Puskesmas yang difungsikan untuk melayani pasien Covid-19 adalah mereka yang masuk dalam kategori ringan.
“Puskesmas difungsikan untuk pasien Covid-19 dengan prioritas kategori ringan, daripada isolasi mandiri di rumah, dengan isolasi mandiri di puskesmas maka akan lebih baik dari sisi pengontrolannya,” jelas drg. Nur Cahyohadi.
Baca Juga : Iduladha, Penyembelihan Sapi di Perumda Tunas Malang Diprediksi Meningkat 200 persen
Dia menjabarkan spesifikasi kamar yang harus dipenuhi untuk pasien Covid-19 yaitu kamar tersebut harus memiliki fasilitas kamar mandi di dalam, lalu untuk fentilasi udara supaya diberikan penyaring.
“Udara dari dalam kamar yang dihuni pasien Covid-19 harus disaring, jangan sampai udara tersebut menjadi pemicu tersebarnya Covid-19 ke orang lain, sehingga harus dipastikan udara yang keluar dari kamar tersebut sudah aman,” pungkas dia.
Sebelumnya, Pemkab Jember menyiapkan 3 Puskesmas di Jember sebagai RS Darurat penanganan Covid-19, namun seiring perkembangan, seluruh puskesmas diminta untuk menyiapkan tempat tidur khusus pasien covid-19, yang difungsikan untuk isolasi mandiri pasien dengan gejala ringan.
Sampai saat ini, jumlah pasien Covid di Jember tercatat mencapai 8.806 pasien, dimana 911 di antaranya merupakan pasien aktif, sedangkan angka kesembuhan pasien di Jember saat ini mencapai 82,91 persen atau 7.301 pasien dinyatakan sembuh, sedangkan pasien meninggal karena Covid mencapai 6,75 persen atau 594 pasien.
