MALANGTIMES - Dalam rangka mendukung upaya pemerintah terkai Program Percepatan Vaksinasi Nasional, Resimen Armed 2/Putra Yudha/2 Kostrad menggelar vaksinasi massal bertajuk Serbuan Vaksinasi Menarmed 2/PY/2 Kostrad dalam rangka penanganan Covid-19 di Malang Raya.
Aster Divisi Infanteri-2 Kostrad Letkol Inf Ade Rizal mengatakan bahwa program serbuan vaksinasi ini digelar selama empat hari yang dimulai pada hari Selasa (13/7/2021) hingga hari Jumat (16/7/2021).
Baca Juga : Kasus Baru Positif Covid-19 Capai 103 Orang, Jadi Rekor Sejak Pandemi Melanda Tulungagung
"Untuk vaksinasi hari ini adalah hari kedua. Kita melaksanakan di enam titik. Kalau di Jawa Timur ada lima titik, untuk Jawa Tengah ada satu titik di Jajaran Divisi Infanteri 2 Kostrad. Masing-masing titik itu memang kuotanya ada 2 ribu selama empat hari. Mulai kemarin sampai dengan hari Jumat," ungkapnya kepada MalangTIMES.com, Rabu (14/7/2021).
Perwira TNI dengan dua melati di pundaknya ini menuturkan bahwa vaksin yang digunakan berjenis Simovac yang setiap harinya disediakan sebanyak 500 kuota vaksin di masing-masing titik pelaksanaan.
"Sasarannya ini untuk Keluarga Besar TNI, PNS dan masyarakat sipil," ujarnya.
Terkait program vaksinasi ini bahwa untuk di Kota Malang sendiri sementara pihaknya masih belum menerima dukungan berupa tambahan vaksin. "Tapi informasinya dari Bapak Wali Kota mau membantu untuk mendukung. Mudah-mudahan terealisasi," katanya.
Pihaknya juga berharap agar jajaran Pemerintah Daerah di masing-masing titik agar turut berpartisipasi dengan mendukung upaya vaksinasi massal yang digelar oleh jajaran Divisi Infanteri-2 Kostrad di masing-masing titik, dengan menambah jumlah kuota vaksin.
"Karena masyarakat di wilayah kita ini sangat-sangat berharap sekali agar vaksin ini mereka dapat. Ternyata kuotanya sedikit. Masing-masing tempat itu kadang-kadang kita sampai (kewalahan, red)," tuturnya.
"Contohnya di Singosari kemarin bisa sampai 2 ribu yang datang. Sementara kuota kita hanya 500 per hari. Jadi memang kita kewalahan juga menghadapi masyarakat," imbuhnya.
Lebih lanjut untuk mengantisipasi membludaknya peserta vaksin yang akhirnya menyalahi protokol kesehatan, salah satunya menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, pihaknya telah berupaya untuk melakukan penataan di dalam wilayah markas yang digunakan untuk vaksinasi dan sudah sesuai dengan protokol kesehatan.
"Kalau untuk di lingkungan kita sendiri sudah tertata dengan baik, Insya Allah. Cuma di luar pagar mereka sibuk seperti tadi pagi. Semua tempat hampir sama, kendalanya seperti itu," terangnya.
Baca Juga : Blusukan ke Desa-desa, Kapolres Blitar Monitoring Warga yang Isolasi Mandiri
Pasalnya pada gelaran vaksinasi yang digelar di titik Menarmed-2/PY/2 Kostrad terjadi lonjakan masyarakat yang berkeinginan untuk divaksin. Hingga meluber ke jalanan akhirnya terdapat kerumunan yang dikhawatirkan dapat menjadi persebaran Covid-19.
"Imbauan kita sudah berulang kali menyampaikan agar mematuhi prokes, jaga jarak, itu susah diterapkan masyarakat. Mungkin kesadaran diri masing-masing masih susah," terangnya.
Terlebih lagi, kuota vaksin yang tersedia di Menarmed-2/PY/2 Kostrad hanya 500 orang setiap harinya hingga hari Jumat (16/7/2021) nanti. Maka dari itu pihaknya juga berharap agar pemerintah daerah juga dapat berpartisipasi lebih dengan memberikan tambahan kuota vaksin.
Menurutnya, antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, disebabkan salah satunya yakni setiap akan bepergian dengan menggunakan moda transportasi, harus menyertakan surat vaksin.
"Apalagi kedepan informasinya kan naik pesawat, kereta api akan diberlakukan menggunakan kartu vaksin. Itu mungkin yang membuat masyarakat panik. Sehingga yang awalnya mereka ogah-ogahan, tidak mau, sekarang malah berebut. Akhirnya kita penyelenggara agak bingung juga menghadapi masyarakat yang lonjakannya begitu tinggi," ujarnya.
Selain itu, nantinya jika terdapat tambahan kuota vaksin, pihaknya berencana akan melakukan penertiban antrian dan mencegah kerumunan masyarakat yang akan mengikuti vaksinasi massal dengan membuka pendaftaran online.
"Akan kita upayakan ada pendaftaran online," pungkasnya.