MALANGTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sejak hari Sabtu (10/7/2021) telah membuka pendaftaran bagi masyarakat yang bersedia bergabung menjadi relawan pemulasaraan dan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di Kota Malang.
Namun, Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan, Pemkot Malang masih kesusahan untuk mencari masyarakat yang bersedia untuk menjadi relawan tim pemulasaraan dan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19.
Baca Juga : Varian Delta Mengganas, Seluruh Kecamatan di Tulungagung Kembali Zona Merah
"Susah memang mendapatkan (relawan, red). Kemarin yang pemulasaraan ada enam orang yang daftar. Namun gugur, misalnya karena enggak diizinkan istri, akhirnya tinggal dua saja," ungkapnya saat ditemui awak media di halaman Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Minggu (11/7/2021).
Orang nomor satu di Pemerintahan Kota Malang itu menuturkan bahwa pada hari ini Minggu (11/7/2021) terdapat tambahan pendaftar dari rekan-rekan Nawak Aji.
"Terus hari ini saya juga dapat dari Nawak Aji yang sudah masuk ke kami itu tujuh, itu satu kecamatan. Kami bagi nanti ada yang di pemulasaraan dan pemakaman. Sehingga mobilitasnya tinggi," ujarnya.
Namun pria yang juga merupakan politisi Partai Demokrat ini menambahkan, dalam sehari dua hari relawan hasil dari penjaringan pun beberapa mengundurkan diri.
"Di pemakaman saja, relawan sehari, dua hari langsung mengundurkan diri. Per tim idealnya 8 orang. Yang bertahan sementara ini ada enam. Enam kita bagi tiga," tuturnya.
Lebih lanjut, Sutiaji berharap agar para relawan yang baru saja bergabung dapat beradaptasi dengan menerapkan ilmu pelatihan yang telah diberikan dari tim pemulasaraan jenazah RSSA Malang.
Baca Juga : Ulama KH Muhammad Najih Maimoen Layangkan Surat Terbuka Perihal PPKM Darurat Tanpa Persiapan
"Relawan ini secara cepat, hari ini daftar, sorenya kita latih. Saya mengucapkan terima kasih kepada RSSA yang sudah memberikan pelatihan kepada pemulasaraan jenazah dan pemakaman," ujarnya.
Sementara itu, Alumnus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini juga menginformasikan bahwa saat ini kondisi dari kamar jenazah dan pemulasaraan sedang mengalami over load dari kapasitas normalnya. Hal itu juga harus menjadi perhatian bersama seluruh elemen masyarakat agar tidak meremehkan Covid-19.
"Sekali lagi saya mohon kepada seluruh masyarakat Kota Malang dan Indonesia untuk selalu prokes, prokes dan prokes. Intinya kalau kita bersabar sejenak, berpuasa sejenak, mobilitasnya dikurangi. Sebentar saja mungkin dua minggu, setelah itu Insya Allah kita keluar dari pandemi Covid-19," pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Kota Malang per hari ini Minggu (11/7/2021) total masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 7.427 orang, meninggal 687 orang, dinyatakan sembuh 6.328 orang dan dalam pantauan 412 orang.