JEMBERTIMES – Bagi sebagian peternak kambing maupun sapi, Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban merupakan berkah tersendiri. Sebab, pada hari raya inilah, para peternak bisa menikmati masa panen.
Namun menjelang Idul Adha tahun ini, kondisinya berbalik 80 derajat. Hal ini dirasakan oleh Dewandaru, salah satu peternak kambing yang tinggal di Dusun Kecik, Desa Keting, Kecamatan Jombang, Jember.
Baca Juga : Lewat PMMD 2021, Kemenpora Fasilitasi Pemuda Bangun Desa
Menurut pemilik peternakan Dewa Farm ini, penjualan kambing miliknya pada Idul Adha tahun ini tidak begitu buruk, bahkan ada peningkatan 25 persen. Sebab, pembeli ternaknya tidak hanya dari Kabupaten Jember dan Lumajang, tapi juga dari luar daerah seperti Surabaya dan Jawa Tengah.
“Harga kambing cukup bagus. Peningkatan 25 persen. Untuk teknisnya, kambing jantan sudah poel (sudah dewasa) harga kisaran mulai 2,5- 4,5 juta. Tergantung ukuran besar dan kecil bobot kambing, yaitu antara 30-50 kilogram. Sedangkan pada hari biasa, harga kambing paling besar hanya di kisaran 2-3 juta saja,” kata Dewandaru.
Namun, akibat adanya PPKM Darurat, pihaknya kesulitan dalam mendistribusikan hewan pesanan untuk luar daerah. Dia harus bisa memutar otak agar ternak yang dipesan bisa sampai ke pembeli pada waktu yang ditentukan.
"Terkait PPKM Darurat ini, kami agak susah karena kita harus memutar otak agar pembeli tidak kecewa karena harus datang tepat waktu di rumah yang bersangkutan. Kalau kawasan Jember masih aman karena dekat. Tapi kalau Surabaya dan Jawa tengah, kami harus pakai ekspedisi nantinya untuk pembeli yang sudah jauh-jauh hari,” ucapnya.
Baca Juga : PPKM Darurat Jawa-Bali, Ujian Tulis Pilkades Banyuwangi Ditunda
Dewandaru pun berharap agar masyarakat mau mematuhi imbauan pemerintah agar pandemi covid ini bisa segera berakhir sehingga kondisi bisa kembali normal. “Saya berharap pandemi covid ini bisa segera berakhir dan kembali normal. Jika masyarakat tetap bandel dan tidak patuh, maka kondisinya akan terus seperti ini,” pungkas Dewandaru.
