KEDIRITIMES - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyebut angka kasus covid-19 di Kediri mengalami peningkatan cukup tajam. Hal itu ia ungkapkan saat memaparkan upaya-upaya yang telah dilakukan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Kota Kediri. Paparan tersebut disampaikan secara virtual saat mengikuti Rapat Evaluasi PPKM Darurat Rabu (7/7/2021) malam di Command Center.
Selain Wali Kota Kediri, ada 6 kepala daerah yang juga memberikan paparan. Keenamnya adalah Kab/Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Nganjuk, Kota Mojokerto dan Kota Batu. Rapat dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga : Cegah Mobilitas Kendaraan, Jalur Tikus di Kota Batu Ditutup
Mengawali paparannya, Wali Kota Kediri menyampaikan, data statistik total kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Kediri sebanyak 1.694. Pada tahun 2021 ini, kenaikan kasus mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Selain itu, vaksinasi juga terus digencarkan. Mahasiswa perguruan tinggi kesehatan bahkan dilibatkan sebagai relawan guna percepatan vaksinasi di Kota Kediri.
"Di awal bulan juni itu vaksinasi kita 2.268 hingga sekarang mencapai 4.722 per hari. Ini akan kita tingkatkan Insya Allah sampai 7.500 yang ditargetkan kepada kami. Selain itu kami juga dibantu oleh TNI/Polri dimana serbuan vaksinasi jumlahnya cukup banyak sehingga alhamdulillah bisa meningkat dengan cepat," terang Wali Kota Kediri.
Pria nomor satu di jajaran Pemkot Kediri itu menjelaskan, upaya lain yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri yaitu pembagian bansos kartu sahabat, memperbanyak tracing dan testing, penambahan ruang isolasi mandiri terpusat, menambah BOR dan memastikan distribusi oksigen lancar di Kota Kediri. Hal ini mengingat rumah sakit di Kota Kediri juga menjadi rumah sakit rujukan sehingga pasien bukan hanya dari Kota Kediri namun juga luar kota.
"Tetapi itu tidak jadi masalah dan kami akan berjuang semaksimal mungkin. Kami juga menambahkan ruang isolasi mandiri terpusat. Kita siapkan 2 tempat yaitu Gedung BLK dan Gedung Nasional Indonesia (GNI). Kita sediakan ada 118 tempat tidur dan kalau bisa kita tambah insya Allah kita tambah. Kita juga sedang menyiapkan 1 tempat lagi untuk antisipasi apabila terjadi lonjakan," ungkapnya.
Lebih jauh Abdullah menjelaskan, langkah lainnya adalah pemadaman lampu PJU di beberapa titik, penertiban pelaksanaan PPKM darurat dan publikasi masif dilakukan dibantu dengan tim gabungan TNI/Polri dan Satpol PP Kota Kediri.
Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19, Ribuan Anggota Polresta Kediri Kota Jalani Rapid Antigen
"Saya rasa kami sangat terbantu oleh TNI/Polri serta satpol PP. Mulai besok kami juga meminta tenaga dari OPD yang lain untuk dijadikan satgas sehingga bisa membantu," jelasnya.
Selain itu, layanan call center corona Kota Kediri juga diaktifkan kembali. Dimana layanan ini memang sudah ada sejak Maret tahun 2020 lalu. Ada juga layanan belanja Instan dari rumah (Bi Imah) dan Jaring Pengaman Sosial (Si Jamal).
Rapat diikuti pula oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, PLH Sekretaris Daerah Jatim Heru Thahjono, Forkopimda Jawa Timur dan Forkopimda dari 6 kabupaten dan kota.