MALANGTIMES - Pandemi Covid-19 akhir-akhir ini memang kian mengkhawatirkan. Tingginya kasus Covid-19 dibeberapa daerah, termasuk juga di Kota Malang membuat pemerintah pusat hingga pemerintah daerah mengambil berbagai kebijakan. Salah satunya menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Daerah sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran covid-19.
Namun sayangnya, meskipun PPKM Darurat telah dilaksanakan, beberapa masyarakat masih acuh dan menganggap Covid-19 merupakan hal yang sepele. Melihat fakta tersebut, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr Maskuri MSi, turut merespons dan memberikan sembilan poin pesan penegasan dalam upaya mencegah dan menanggulangi Covid-19.
Baca Juga : Pendaftaran Vaksinasi Secara Online, Kota Malang Segera Miliki Aplikasi Baru
Dalam penyampaiannya, pertama pihaknya mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar mematuhi gerakan 5 M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun & air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas).
"Kedua, Bekerja dengan Work From Home (WFH) 75 persen dan 25 persen Work From Office (WFO) terutama bagi lembaga yang esensial. Usahakan bila tidak penting betul untuk tidak ke luar rumah, dan di rumah lebih baik karena kita saling menjaga dan melindungi," terangnya.
Lebih lanjut pihaknya menyampaikan, pada poin ketiga, jika pemerintah perlu di dukung oleh semua elemen masyarakat agar dalam pelaksanaan penanggulangan Covid-19 bisa berjalan dengan lancar. Sehingga, kondisi kehidupan bermasyarakat bisa kembali normal.
"Bila masyarakat disiplin dan tidak ceroboh Insya Allah kita bisa segera lepas dari wabah ini. Kita segera dapat hidup normal tidak dibayangi dengan virus covid 19 yang bermutasi menjadi delta ini," bebernya.
Ditegaskan Maskuri, jika persoalan Covid-19, bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah. Persoalan ini juga merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk bisa bersatu membasmi wabah ini, sembari memohon pertolongan dari Allah SWT.
Disisi lain, ia juga menyampaikan apresiasi para tenaga kesehatan maupun para pejuang kemanusiaan petugas pemulasaraan jenazah dan pengubur jenazah. Sebab, dengan tugas yang dilakukan merupakan tugas yang memiliki risiko besar, di mana diketahui telah banyak para tenaga kesehatan gugur.
"Kasihan mereka, ayo kita empati kepada mereka dengan cara mengikuti kebijakan pemerintah dan prokes ketat," ungkapnya.
Baca Juga : Kapolda Jatim: Tak Bawa Surat Bebas Covid-19 Dilarang Masuk Surabaya
Dengan ketertiban masyarakat, tentunya pemulihan kondisi kehidupan menjadi normal kembali akan semakin mudah. Berbagai aspek kehidupan yang terdampak, tentunya perlahan bisa kembali normal.
"Kalau pandemi ini sudah sirna, kita segera ingin melihat anak-anak kita bersekolah tatap muka di kelas, ekonomi kita bangkit, kos-kosan segera terisi, pesantren segera terisi lagi, budaya dan seni segera bangkit kembali," ujarnya.
Terkahir, dirinya mengimbau, agar masyarakat turut serta mensukseskan program vaksinasi dan jangan menolak vaksinasi. Sebab hal tersebut merupakan upaya dalam menciptakan herd immunity yang kuat sehingga terhindar dari paparan Covid-19.
"Termasuk juga bila ada tetangga kita yang positif covid-19 jangan dicaci dan sarankan untuk isolasi mandiri, bila cukup berat sarankan ke rumah sakit. Saat isolasi mandiri, perlu disuport kebutuhan makanan atau obat-obatan agar ia merasa di support oleh orang yang ada di sekitarnya," pungkasnya.