BLITARTIMES - Muda, kreatif dan berprestasi. Itulah gambaran dari sosok Hawa Ayom Ilavi. Di usianya yang masih duduk di bangku kuliah, Hawa tak hanya menorehkan serangkaian prestasi membanggakan di bidang akademik dan non akademik. Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar ini juga produktif menulis.
Salah satu buku yang ditulis Hawa berjudul Sajak Merayu Semesta. Buku yang berisi sekumpulan puisi ini telah terbit di pasaran. Puisi-puisi itu merupakan karya tulisnya yang ditulis sejak masuk di bangku kuliah tepatnya di tahun 2019. Buku ini terbit pada Januari tahun 2020.
Baca Juga : Di Terminal Patria Kota Blitar, Penumpang Wajib Kantongi Surat Syarat Perjalanan Bus
Sajak Merayu Semesta berisi tentang sekumpulan puisi dari beragam tema. Diantaranya politik, cinta, patah hati, suara hati.
“Sajak Merayu Semesta ini adalah buku solo pertama saya. Buku ini berisi tentang kesedihan dan kesenangan. Tema-tema puisi di buku seluruhnya ada di kehidupan nyata manusia,” kata Hawa kepada BLITARTIMES.
Hawa mengaku mulai menulis puisi sejak mengikuti sayembara yang termuat di media sosial Instagram. Dari situlah dia mulai menulis dan menulis. Tak disangka, tulisannya ternyata masuk kategori di sayembara-sayembara yang diikuti. Hingga akhirnya tanpa terasa gadis berhijab ini menulis di 16 buku sebagai kontributor.
“Alhamdulilah sudah 16 buku sebagai kontributor dan 1 buku solo,” imbuhnya.
Merasa menulis adalah bagian dari hidupnya, Hawa kini sedang fokus mengerjakan buku novel dan puisi. Dirinya menargetkan dalam tahun ini buku karya terbarunya selesai dan beredar di pasaran.
“InsyAalah beberapa bulan kedepan bisa dilihat hasilnya,” tukasnya.
Ditanya terkait kunci produktivitasnya dalam menulis, Hawa yang asli dari Sutojayan, Kabupaten Blitar, mengaku sejak kecil suka membaca dan menulis. Dari hobinya ini dia terus mengembangkan diri di bidang penulisan dan karya sastra.
“Menurut saya, setiap bahasa dan kata-kata itu selalu menarik. Dari setiap kali membaca itu saya selalu menemukan kosakata dan bahasa baru. Dari setiap baca itu saya selalu menemukan kosakata-kosakata yang tidak semua orang paham, dari sini saya selalu catat. Hingga akhirnya terkumpul satu buku berisi kosakata yang belum saya pahami dan orang awam pun belum tentu tahu. Nah, saat membuat puisi itu saya terpacu dari kosakata yang unik, artinya bagus dan artinya mendalam,” terang Hawa yang baru terpilih sebagai peringkat kedua Mahasiswa Berprestasi tingkat Universitas di Kampus Unisba Blitar.
Baca Juga : PPKM Darurat, Puluhan Kendaraan di Jalur Utama Blitar-Kediri Diputar Balik
Produktif menulis, Hawa mengaku terus belajar menjadi penulis yang profesional. Dia pun terinspirasi dari banyak penulis. Salah satunya penulis favoritnya adalah Nadhifa Allya Tsana atau yang terkenal dengan nama pena Rintik Sedu.
“Tsana ini muda, berbakat menulis dan juga aktif di podcast juga. Dia inspirasi saya,” ujarnya.
Hawa juga menyampaikan, meski menyukai sastra dan seni dan sudah menulis banyak buku, dirinya mengaku juga ingin mengejar karir di bidang hukum. Oleh sebab itu, dirinya benar-benar serius belajar di Fakultas Hukum Unisba Blitar.
“Ketertarikan saya tidak hanya di satu bidang. Tapi di banyak bidang, termasuk ilmu dan bidang hukum,” pungkasnya (ADV).