BATUTIMES - Dengan meningkatnya jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Batu, banyak pula permintaan warga untuk melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan masing-masing. Pemkot Batu pun mengeluarkan pemyemprotan dengan Eco Enzym yang lebih ramah lingkungan.
Eco Enzym dikenal dengan enzim sampah yang diklaim merupakan cairan serbaguna yang dihasilkan dari hasil fermentasi sampah organik. Eco Enzyme (EE) merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula.
Baca Juga : GPK Jombang Ajak Masyarakat Perketat Prokes Selama PPKM Darurat
“Dari proses fermentasi ini menghasilkan kandungan disinfektan karena ada alkoholnya. Sehingga dengan EE ini sangat ramah lingkungan,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Aries Setiawan.
Ia menambahkan, dengan memanfaatkan EE sebagai disinfektan mengurangi dampak Covid-19. Karena selama proses penyemprotan dengan EE virus dan bakteri mati polutan udara terdegradasi.
“Ini sekaligus untuk mengurangi sampah dapur, karena EE terbuat fermentasi sisa sayur dan kulit buah mentah sehingga bisa mengurangi sampah dapur,” imbuhnya, Senin (5/7/2021).
Karena itu, permintaan warga melakukan penyemprotan dengan EE pun cukup banyak. “Permintaan cukup banyak saat ini, dan kami sudah memiliki komunitas EE di masing-masing desa,” kata mantan Camat Batu ini.
Baca Juga : Dukung Program PPKM Darurat, Kader Golkar Harus Menjadi Contoh di Masyarakat
Pada Minggu (4/7/2021) penyemprotan EE juga sudah dilakukan di Alun-Alun Kota Batu dan Jalan Diran Kecamatan Batu.
Terpisah Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menambahkan, sebagai bentuk pencegahan persebaran Covid-19, melakukan penyemprotan Eco Enzym. “EE ini merupakan disinfektan ramah lingkungan, sehingga lebih baik menggunakan EE,” terangnya.