Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Profil

Sosok Kapolresta Malang Kota: Berjiwa Besar dan Siap Dikritik

Penulis : Muklas - Editor : Dede Nana

03 - Jul - 2021, 19:05

Placeholder
Foto Sudarno (sedang potong tumpeng) for JatimTimes

MALANGTIMES - Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto (Buher) punya jiwa besar. Sebab, ia membuka diri kepada semua lapisan masyarakat. Upaya tersebut agar polisi bisa bersinergi dan menjunjung filosofis polisi dalam mengayomi rakyat.

Pria yang setiap tanggal 10 November 1976 di Pekanbaru, Riau mendapat ucapan selamat ulang tahun ini menyatakan, saran dan kritik yang bisa membawa perbaikan sangat ditunggu pihak polisi. Dengan ketentuan ide segar mampu meningkatkan kinerja institusi jajaran wilayah Polresta Malang Kota

Baca Juga : Polresta Siapkan 300 Personel, Sukseskan Pelaksanaan PPKM Darurat

Buher, panggilan akrabnya, menyadari apa pun tidak bisa dilepaskan tanpa adanya sinergi bersama. 

Ke depannya, pelayanan publik yang sudah ada tidak dihapus. Namun, bakal ada upaya pengembangan sistem anyar. Sehingga polisi mampu memberikan layanan publik lebih ramah. Juga keberadaan polisi di tengah-tengah masyarakat umum lebih nyaman.

Praktik-praktik Community Oriented Policing (COP) yang telah dikembangkan di berbagai kota saat pernah menjabat sebagai pimpinan di berbagai kota/kabupaten akan diadopsi dengan memperhatikan kearifan lokal. Pengembangan perekonomian lokal dalam era pandemi Covid-19 sesuai dengan komitmen Kapolri, juga sedang dicoba.

Contohnya, pengrajin UMKM mendapatkan penguatan kapasitas dalam meningkatkan usahanya. Baik dalam hal pemasaran, quality product ataupun packingnya. Tentunya disertai dengan mengadopsi ilmu IT atau digitalisasi perlu diakselerasikan dengan baik. Dan, penguatan-penguatan ekonomi lokal lain bakal menjadi perhatian.

Lalu, bagaimana konsep sosial kemasyarakatan? Mantan Kapolres Blitar ini menyatakan, membuka peluang seluas-luasnya bagi kaum difabel untuk mengembangkan skil dan kreativitasnya. Serta memberikan daya dukung dalam memperlancar keleluasaan skil. Semisal dengan mengomunikasikan kepada pengrajin kaki palsu dan memfasilitasinya dengan baik. Pihaknya juga memberikan akses layanan terkait bagaimana memperoleh SIM. 

Tak hanya itu, mengapresiasi karya-karya yang telah dihasilkan serta mempromosikan karya mereka juga jadi incaran program Buher. Kolaborasi dengan pakar psikolog akan semakin diintensifkan.  Mengingat kepolisian menangani kasus KDRT atau pelecehan seksual, sehingga mental korban tidak semakin rapuh. Upaya tersebut dilakukan guna mendorong tercapainya peningkatan kualitas hidup (public safety) antar individu dan antar kelompok dengan tujuan menjamin kepentingan masyarakat secara keseluruhan. 

Sosok AKBP Budi Hermanto

Sosok Budi Hermanto boleh dibilang punya rekam jejak bagus dan prestasi gemilang. Itu artinya, Buher orang penting di jajaran kepolisian RI.  Karena, melihat aksi nyata dan beragam tindak kejahatan yang pernah diungkap serta diselesaikan dengan apik. 

"Saya bukan orang hebat. Namun, saya dikelilingi oleh orang-orang hebat. Sehingga ikut jadi hebat," kata Buher yang juga pernah menjabat jadi Kanit Vice Kontrol Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Selain itu, jebolan akademi kepolisian 2000 ini punya kepekaan dan kejelian untuk menggelar kasus. Fakta di lapangan dirajut dan diungkap. Serta ia menjalankan amanah penuh dengan dedikasi dan keikhlasan.

Bahkan, anak pasangan M Nasir (ayah) dengan Hj Safniati (ibu) ini juga pernah mengenyam perguruan tinggi ilmu kepolisian 2007, dikenal dengan motto: lebih baik hidup sehari sebagai macan daripada hidup seratus tahun sebagai domba.

Di tangan Buher, beragam aksi kriminal telah dituntaskan. Pencurian, kejahatan jalan, narkoba, pembunuhan, serta penghinaan terhadap Wakil Presiden Indonesia (M Jusuf Kalla, red). Salah satu kasus kriminal yang pernah ditangani mantan Dantontar Akademi Kepolisian adalah menggandangkan tim bunuh culik yang berkaitan dengan pidana Pasal 338, 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Yaitu, pembunuhan seorang perempuan kupu-kupu malam, bertato. Ia tewas di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) di wilayah Menteng Pulo, Setiabudi-Kasablanka, Jakarta Selatan.

Pada waktu itu, sang pelaku Reza Sanjaya alias Irja ingin pulang ke Lampung membawa kendaraan sang korban. Usut punya usut, ternyata pelaku berniat melarikan sepeda motor sang korban ke wilayah Pasuruan, Jawa Timur. Hingga akhirnya diciduk polisi untuk dijebloskan ke sel tahanan. 

Selain itu, pria yang masuk Sespimmen Polri 2014 ini juga pernah menangani tindak pidana menghilangkan nyawa yang berkedok pencurian kambing. Masalah ini populer dengan kasus 'Nasir Bin Unus'.  Di mana kasus ini sempat membuat polisi gigit jari. Namun, di tangan tim anggota mantan Wakapolsek Metro Tamansari Polres Metro Jakarta Barat, mengungkap serpihan-serpihan fakta di lapangan. Dirangkai jadi satu dan menjadi kesatuan utuh. Apalagi, sang pelaku Supriadi alias Jambrong Bin Subur merupakan residivis. 

Baca Juga : DPRD Banyuwangi Dukung Pelaksanaan Progam PPKM Darurat

Investigasi pelan namun pasti. Tindakan kriminal pembunuhan bersamaan kasus maling kambing bisa dijahit ulang. Bak, tali kambing yang sempat putus, disatukan kembali dan menyeret sang pelaku spesialis pencurian di wilayah Ranca Bango, Pengarengan Rajek Kabupaten Tangerang, pada 23 Desember 2015 lalu. 

Kasus lainnya street crime di jalan raya yang membuat suasana jadi kemelut. Dan membuat lingkungan resah dan gusar. Namun, ulah jahil dan setiap kejahatan perlu ditumpas. Istilah dalam pepatah "tindakan kriminal tidak akan pernah menguntungkan seseorang".

Di tangan anak kelima dari delapan bersaudara ini pun bisa diungkap dengan piawai. Kemudian, datang kasus lain, soal aksi kriminal pemerkosaan dan pembunuhan di bawah umur. Pelaku Anwar yang sudah dijebloskan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, tiba-tiba kabur. Keluar, melenggang kangkung memakai gamis. Dan sempat bersembunyi di wilayah Bogor. Walhasil, hingga membuat pihak lapas tertampar. 

Sebab, di Rutan semua orang yang keluar-masuk biasanya diperiksa. Dan, lagi-lagi, tim dari pria yang pernah ditugasi illegal Soccer Gambling Course Singapura 2008, bisa mengembalikan buronan. Dan mendekam dengan pasal berlapis. 

Kasus mencuat nama Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti. Masalahnya, Gatot memiliki senjata api jenis glock dan walther PPK dianggap ilegal. Sebab, sebagai orang biasa tidak semudah membalikan tangan bisa memiliki jenis senjata itu. Walhasil, rentetan banyak nama-nama artis dijadikan saksi dan ditangani oleh Buher. Seperti, Nabila Putri, Toro Margen, Reza Artamevia, Ema Theana. Dan perkara Julia Perez dengan Nikita Mirzani.

Kemudian, ada nama Marissa Grace Haque. Lalu, kasus Mario Teguh dengan Ario Kiswinar (anak Mario Teguh) si manusia "super" Indonesia. Dan persoalan aksi geng motor yang sempat merisaukan warga. Membuat mantan Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya ini gerah untuk bertindak dan terjun langsung ke jalan. Guna memberantas dan menuntaskan biang keributan di jalan yang meresahkan masyarakat umum. 

Lalu, persoalan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga sempat ditangani Kanit Bunuh Culik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya ini. Dan berkat kekompakan tim anggota pun bisa mengamankan sidang dan berjalan lancar. 

Silih berganti kasus lain ditanganinya. Terkait fitnah terhadap Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Pria kelahiran Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ini diisukan melakukan korupsi. Mengakibatkan warga NTT menjadi miskin oleh Ketua Umum Solidaritas Merah Putih Sylfester Matutina alias Sylver. Dan berujung Sylver dijerat Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP. 

Sekadar diketahui, AKBP Budi Hermanto juga pernah dapat surat tugas ke luar negeri. Di antaranya, Comparative Study of Police System, Jepang 2009, Specialization Course of Murder Seoul South Korea 2010, FBI Surveillance 2011, dan Internasional Fugitive Suspect Investigation Seoul South Korea 2011. Kemudian, Extradition of Suspect Mutilation Spain 2013. Lalu, Departemen of Justice Washington 2015.

“Bekerjalah dengan hati nurani guna menjadi sosok Polri yang promoter," pungkasnya dengan menjadikan kata-kata di atas sebagai semboyan hidupnya. 


Topik

Profil



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muklas

Editor

Dede Nana