TULUNGAGUNGTIMES - Rencana pelaksananaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Tulungagung pada pertengahan bulan Juli 2021 ini dipastikan gagal. Pasalnya, mulai tanggal 3 hingga 20 Juli Kabupaten Tulungagung termasuk wilayah yang harus menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sesuai instruksi dari Pemerintah Pusat.
"Ada yang baru, melihat dari PPKM Darurat maka kembali ke pembelajaran Daring dan Luring. Tapi akan kita lihat dulu Teknisnya setelah rapat," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Kamis (01/07/2021) saat HUT Bhayangkara ke 75 di Mapolres Tulungagung.
Baca Juga : Pungut Tarif Pengunjung Kali Pahit tanpa Dasar, Pria Ini Diseret ke Polres Bondowoso
Masuknya Tulungagung dalam daerah yang harus melakukan PPKM Darurat ini karena jumlah pasien Covid-19 dalam sepekan terakhir meningkat cukup drastis. Sedangkan tingkat pasien sembuh mengalami penurunan.
"Jika biasanya hanya 5 hingga 10 angka penambahan kasus, sepekan ini mencapai belasan. Kadang 16, 17 hingga 19. Sementara yang sembuh hanya 2. Akhir-akhir ini bandel virusnya," ujarnya.
Karena ada peningkatan, pihak Rumah sakit menurut Maryoto langsung cepat tanggap dan menambah Bed ocupancy rate (BOR) dan akan menghidupkan 10 puskesmas penyangga.
"Karena menjadi RS rujukan, Rumah Sakit Dr Iskak ini menangani pasien dari luar daerah untuk perawatan. Jadi selain meningkatkan BOR nya juga nanti jika masih kurang kita hidupkan lagi Puskesmas penyangga," ungkapnya.
Baca Juga : Video Bermesraan di Tempat Umum Kembali Bikin Heboh Warganet Tulungagung
Untuk memastikan apakah akan ada penutupan Mall dan Work From Home (WFH) 100 persen, Bupati Maryoto masih menunggu hasil rapat yang akan digelar secepatnya dengan pemerintah pusat. "Teknisnya setelah rapat nanti," pungkasnya.