MALANGTIMES - Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang yang sebelumnya dikabarkan ada 5 orang meninggal kini bertambah lagi 8 orang. Total 13 orang meninggal dunia secara bergiliran. Namun belasan orang yang meninggal itu masih belum bisa dipastikan apakah karena covid-19 atau bukan.
Ketua Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) PMI Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Yusak Kristianto membenarkan bahwa memang hingga saat ini sudah ada 13 orang yang meninggal. Namun pihaknya belum dapat memastikan apakah 8 orang tersebut sudah terkonfirmasi positif covid-19.
Baca Juga : Warga Tuban Datangi Kantor Desa Pertanyakan Kontribusi PT Pertamina EP Cepu
“Delapan orang yang meninggal itu bukan dalam satu hari. Tapi setelah terakumulasi. Itupun hanya 2 orang yang sudah terkonfirmasi positif. Sementara 6 sisanya kami belum tahu. Yang lebih tahu pihak Puskesmas,” ujar Yusak melalui sambungan telepon, Rabu (30/6/2021).
Dari informasi yang diterima media ini, hingga saat ini Dusun Rowotrate masih diisolasi. Jika berdasar pada jadwalnya, isolasi akan berakhir pada 3 Juli 2021 mendatang. Namun dari informasi yang didapat Yusak dan berdasarkan koordinasi yang dilakukan bersama lintas sektor, perkembangan di Dusun Rowotrate menunjukkan trend positif.
“Kalau 14 hari (isolasi) kan berakhirnya nanti pada 3 Juli 2021. Dimungkinkan bisa diperpanjang. Namun, dari hasil koordinasi lintas sektor, di Dusun Rowoterate menunjukan perkembangan yang bagus. Jadi tidak memburuk,” terang Yusak.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Sitiarjo dikabarkan juga meninggal dunia. Namun hal tersebut hingga kini juga masih belum ada informasi terkonfirmasi positif.
“Yang Pak Sekdes (Sekretaris Desa) itu memang meninggal. Tapi masih belum teridentifikasi covid-19. Lalu yang dua orang positif covid-19, itu meninggalnya sekitar 4 hari yang lalu, dan satunya kemarin lusa,” imbuhnya.
Baca Juga : Dispora Kota Blitar Putus Kontrak, Pedangang Stadion Gelar Dagangan di Gedung DPRD
Disinggung kabar pasar di Sitiarjo yang ditutup, Yusak pun membenarkan. Namun, penutupan pasar tersebut hanya untuk kebutuhan sterilisasi. Sehingga akan segera dilakukan penyemprotan disinfektan.
“Jadi pasar itu memang ditutup. Tapi hanya untuk sterilisasi. Kami (petugas) akan mencari hari yang tersepi untuk melakukan penyemprotan disinfektan,” pungkasnya.