MALANGTIMES - Menulis sebuah karya ilmiah tidaklah bisa sembarangan. Hal itu ditekankan Peneliti dan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Irwan Abdullah kala memberikan materi pelatihan dalam Workshop Metodologi Penelitian Praktis dan Penulisan Artikel di Jurnal Ilmiah, di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.
Pada kesempatan itu, Prof Irwan Abdullah memaparkan jika terdapat proses berfikir yang setidaknya harus dilakukan seorang penulis, agar karya ilmiah atau tulisan memiliki nilai ilmiah.
Baca Juga : Silaturahmi ke Wali Kota Sutiaji, Kapolresta AKBP Budi Hermanto Bicarakan Situasi Kamtib Kota Malang
Dalam proses berfikir itu, terdapat lima hal yang itu harus dilakukan ketika melakukan sebuah penelitian. Pada prosesnya, dimulai dengan pemahaman teori. Dengan memahami teori, tentunya saat melakukan proses penelitian akan mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam proses melakukan penelitian, sehingga peneliti berjalan dengan lancar.
Setelah itu, kemudian dilanjutkan dengan konsep yang dirancang oleh peneliti, sehingga diketahui arah penelitian. "Jika tanpa konsep, tentu penelitian juga tidak akan berkualitas. Karena apa ?, mau dihubungkan dengan apa kalau nggak ada konsep," paparnya.
Dari situ, kemudian dilanjutkan dalam penentuan variabel-variabel yang diperlukan dalam penelitian sebelum nantinya menjadi sebuah karya tulis ilmiah.
Selanjutnya dilanjutkan dengan indikator, dimana merupakan nilai dari variabel yang ingin diteliti. Hal ini juga dapat diartikan sebagai sebuah ciri, karakteristik, atau ukuran yang menunjukkan perubahan pada fenomena. Nilai ini berguna untuk melihat dan mengukur perubahan-perubahan yang terjadi pada fenomena yang diteliti atau bisa disebut evaluasi.
Dan yang terakhir kemudian ditutup dengan data yang dikumpulkan dengan metode pengumpulan data. Pengumpulan data penelitian tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Baca Juga : Pemkab Pamekasan Beri Insentif Bagi Guru Honorer Hingga Penjaga Sekolah
"Menguasai 5 proses ini saja riset sudah selesai. Menguasai maksudnya adalah kita sedang berfikir deduksi logika artinya berfikir dari atas ke bawah," ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, jika dalam penelitian hingga penulisan dijalankan dengan benar dan manajemen organisasi yang baik, maka seorang penulis tidak memerlukan waktu yang lama dalam menghasilkan sebuah karya ilmiah. Bahkan menurutnya, dalam setahun suatu riset dan karya ilmiah bisa dilakukan berkali-kali.
"Sama halnya dengan proses penulisan disertasi. Semalas-malasnya kita, bisa saja selesai dalam kurun waktu sekitar enam bulan," pungkasnya.