KEDIRITIMES - Penyebaran klaster Bangkalan Madura yang diketahui telah masuk di Kabupaten Kediri Jawa Timur menjadikan kekhawatiran tersendiri bagi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Bup tersebut khawatir, apabila klaster Bangkalan yang telah masuk di Kabupaten Kediri itu merupakan virus corona varian delta yang saat ini tengah menghantui dunia dalam tiga bulan terakhir lantaran penyebarannya terbilang cepat.
Baca Juga : Respon Cepat, Wabup Malang Kunjungi Warga Lawang Sakit Tumor
Mas Bup membeberkan, jika saat ini ada 7 orang warga Kabupaten Kediri tepatnya berada di Kecamatan Tarokan yang turut masuk ke daftar panjang dari klaster Bangkalan. Hal ini diutarakan Mas Bup saat menggelar rapat koordinasi di Pendopo Panjalu Jayati, bersama jajaran Forkopimda, Satker dan Camat dalam menyikapi adanya lonjakan Covid-19 di Kabupaten Kediri, Selasa (22/6/21) kemarin.
"Saya harus jujur, di mana kasus klaster Bangkalan sudah masuk di Kabupaten Kediri. Ada sebanyak 7 orang yang terpapar dan kondisi mereka sedang dalam perawatan dan menjalani isolasi di Rumah Sakit. Tetapi untuk varian deltanya apakah betul itu varian delta masih kita lakukan pengecekan," ungkapnya.
"Jadi itu masih kita duga, karena kita masih butuh alat untuk mengeceknya," imbuhnya.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengonfirmasi, bahwa terdapat 5 kasus baru mutasi virus Corona varian India B1617.2 atau varian Delta berasal dari Klaster Bangkalan.
Baca Juga : Klaster Perumahan Puri Nirwana Kota Malang, 13 Orang Positif Covid-19
Adapun varian Delta dinilai lebih berbahaya daripada varian virus corona lainnya, di mana virus ini lebih mudah cepat menyebar.