Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Hal inilah salah satu sikap dan bentuk kurang sadarnya masyarakat kita terhadap lingkungan. Kebiasaan buruk masyarakat kita berlangsung sejak mereka dini. Hal itu disebabkan karena orangtua sebagai panutan terkadang sering kita jumpai membuang sampah sembarangan. Wajar bila kebiasaan itu ditiru buah hatinya. Oleh karena itu, dibutuhkannya kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan peduli terhadap alam.
Melihat perkembangan masalah sampah plastik, kita sebagai masyarakat harus mempercepat sistem pengelolaannya. Salah satunya yaitu memanfaatkan limbah plastik yang selama ini dianggap merusak lingkungan, namun saat ini kita manfaatkan untuk pembuatan aquaponik.
Baca Juga : Penanganan Jalan hingga Drainase, DPUPRPKP Kota Malang Genjot 244 Infrastruktur Sepanjang 2021
Aquaponik merupakan perpaduan antara Akuakultur dan Hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Sistem aquaponik sudah banyak dipraktekkan oleh para petani dan orang-orang mengetahuinya dengan sistem tanam penggabungan antara budidaya ikan dengan budidaya tumbuhan.
Hal yang membuat aquaponik lebih menguntungkan dan menyenangkan lagi adalah bisa memanfaatkan limbah dan lahan yang sempit. Karena sistemnya nanti yang bisa dibuat bertumpuk-tumpuk layaknya hidroponik.
Tak hanya itu manfaat Aquaponik yaitu kotoran ikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Produk yang dihasilkan merupakan produk organik karena hanya menggunakan pupuk dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis, menghasilkan dua produk sekaligus; yaitu sayur dan ikan.
Dari satu unit produksi dapat menghasilkan sayuran segar dan ikan sebagai sumber protein pada daerah-daerah kering dan ketersediaan lahan terbatas, bersifat berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan siklus nutrient, populasi tanaman organik yang dapat ditanam 10 kali lipat lebih banyak. Dengan aquaponik tanaman dapat ditanam dengan kerapatan tinggi dengan sistem terapung di atas air. Dan setiap akar tanaman selalu mendapat pasokan air yang kaya akan zat hara, pemeliharaan yang mudah, tidak memerlukan penyiangan, terbebas dari hama tanah dan tidak memerlukan penyiraman.
Bila pertumbuhannya baik, tanaman akan tumbuh lebih cepat, yaitu minim penggunaan pupuk kimia, ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah, panen sayur sekaligus ikan, kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi serta bersih. Namun tidak semua tanaman dan ikan dapat dibudidayakan. Biasanya dibudidayakan dalam metode aquaponik yaitu ikan lele, ikan salmon, ikan koi, ikan nila, ikan mas, ikan patin, ikan gurame dan ikan nila. Sedangkan varietas tanaman yang cocok untuk budidaya secara aquaponik adalah sayuran hijau, tomat, terong ungu, cabe, melon, dll.
Cara membuat aquaponik sebenarnya tidaklah begitu sulit, karena pada prinsipnya cara membuat aquaponik adalah mengatur sirkulasi nutrisi dari kolam menuju media yang digunakan untuk menanam sayuran.
Cara Membuat Aquaponik
1.Menyiapkan kolam(ember bekas ) yang telah disi dengan ikan
2.Pembuatan wadah untuk tanaman.
Untuk menaruh tanaman, digunakan pipa paralon yang diberi lobang di atasnya sesuai dengan ukuran wadah tanaman. 3.Penyemaian Benih.
Benih disemai pada tray atau wadah semai. Gunakan benih yang tingkat germinasinya diatas 80%. Media semai yang baik dan umum digunakan adalah rockwool, gabus filter aquarium atau spon. Jika bibit telah cukup umur dan tumbuh baik, pindahkan bibit ke media tanam.
Baca Juga : Dispertapa Pemkab Blitar Kembangkan Sentra Pertanian Tembakau, Desa Ngrejo Jadi Pilot Project
4.Menyiapkan pot tanaman
Wadah tanaman dapat menggunakan pot/gelas khusus untuk tanaman hidroponik, atau membuat pot dari botol plastik bekas dengan memberi sumbu kompor atau kain resapan di bawah pot sebagai alat untuk resapan airnya. Jika benih tanaman sudah mulai tumbuh, atau sudah mempunyai dua daun maka tanaman sudah bisa dipindahkan ke paralon yang dibuat 5.
Setelah tanaman dimasukkan ke dalam paralon, kemudian pada kolam dipasangkan pompa aquarium, di mana selang dari pompa aquarium tersebut dimasukkan ke dalam paralon sehingga air dari kolam ikan mengalir ke dalam paralon dan kembali ke kolam ikan lagi. Bila pertumbuhannya baik, tanaman dapat dipanen dalam satu bulan, sedangkan ikan nila dapat dipanen dalam waktu 5-6 bulan. Air hasil penyaringan dialirkan ke saluran tanaman untuk mengairi tanaman. Kemudian sisa airnya kembali ke kolam ikan.
Cara Kerja Aquaponik
Yaitu, mengalirkan air dari dalam kolam ikan ke media tempat tanam. Kemudian setelah mengairi tanaman, air akan mengali kembali lagi ke dalam kolam ikan. Air dari kolam ikan yang kotor dan kaya akan bahan organik akan diserap oleh tanaman dan air yang kembali ke dalam kolam akan menjadi bersih kembali. Demikian seterusnya, jadi sama sekali tidak memerlukan pupuk sebagai nutrisi untuk tanaman.
Menurut penelitian, ikan hanya mengambil 40%-50% nutrisi dari makanan yang mereka makan dan sisanya akan dikeluarkan bersama kotoran ikan. Dan kesimpulannya kotoran ikan masih mengandung banyak sekali nutrisi, dan sangat bagus jika dijadikan pupuk tanaman. Sistem tanam dengan model akuaponik sendiri dibagi menjadi banyak macam dan bentuk, namun dari cara kerjanya sama saja dengan gambar di atas tadi.
Hanya perbedaannya dari segi model perangkaian media bak penanamannya. Rangkaian media bak penanaman biasanya disesuaikan dengan lahan, jadi Anda bisa menyesuaikannya sendiri dengan lahan yang Anda miliki.
Tips Bercocok Tanam Sistem Aquaponik
Usahakan air tidak terlalu memenuhi media tanam, maksimal ketinggian air setengah dari media tanam yang Anda buat. Aliran air di dalam media tanam juga jangan terlalu deras, agar akar tanaman bisa lebih maksimal dalam menyerap nutrisi yang terkandung di dalam air tersebut. Ikan di dalam kolam jangan terlalu sedikit, sesuaikan dengan jumlah tanaman yang akan Anda tanam. Pastikan juga tanaman terkena sinar matahari.
Demikianlah artikel aquaponic, manfaatkan limbah untuk budidaya ikan dan tumbuhan, untuk menambah wawasan anda dalam dunia pertanian modern dan semoga memberikan ide-ide dalam membuka peluang usaha di dunia pertanian di era globalisasi saat ini