TULUNGAGUNGTIMES - Jembatan gantung Kalituri-Kedungsoko di Tulungagung yang semakin hari mengkhawatirkan akhirnya mulai ditambal. Bagian jembatan pelat besi yang bolong dan mengkhawatirkan pengguna jalan ini ditambal oleh pegiat sosial LSM Kahuripan bersama Komunitas Tulungagung Explorer, Sabtu (12/06/2021).
"Asal mulannya dibahas di percakapan grup WhatsApp (GWA) yang akhir-akhir ini sering viral di sosmed," kata Ketua Komunitas Tulungagung Explorer Nurhasyim melalui aplikasi perpesanan.
Baca Juga : Terbentur Prosedur, Rehab Infrastruktur di Tulungagung Belum Bisa Menyeluruh
Begitu dibahas, banyak yang memberi tanggapan positif perlunya gotong royong daripada menunggu lama pemerintah memperbaikinya. "Banyak yang menanggapi, kenapa tidak gotong royong saja daripada nunggu pemda perbaiki butuh waktu lama," ujarnya.
Diterangkan pria penggagas tambal paving jalan bolong ini, kecelakaan di Jembatan gantung itu sudah sering terjadi. Apalagi, yang melewati jembatan itu kalau pagi anak sekolah, pedagang, petani dan masyarakat umum.
"Pak Dardiri (ketua LSM Kahuripan) menawarkan kepada anggota group untuk berdonasi, yang akhirnya disambut beberapa anggota untuk spontan berdonasi," ungkapnya.
Begitu donasi masuk, LSM Kahuripan yang beralamat di Batangsaren, Kecamatan Kauman, ini disebut Nurhasyim membuka rekening donasi perbaikan jembatan gantung.
"Setelah survei lapangam oleh tim LSM dibantu disebarluaskan oleh Tulungagung Explorer, ternyata mendapat sambutan positif dari netizen dan warga Kalituri, Desa Waung, Boyolangu," imbuhnya.
Tidak itu saja. Sambutan dari tokoh masyarakat juga cukup besar sehingga ada salah satu tokoh yang enggan disebut namanya akan menutup seluruh kekurangan biaya untuk mencukupi kebutuhan perbaikan jembatan. "Beliau berkata berapa pun donasi yang masuk, kekurangan untuk perbaikan nambal akan dicukupi," jelasnya.
Baca Juga : Traffict Light Menyala Merah, Minibus di Blitar Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang
Pada Sabtu pagi, semua kebutuhan seperti pelat besi telah dibelanjakan. Pekerja termasuk tukang las juga di siapkan. Bahkan, terlihat warga Dusun Kalituri kompak turun ke jembatan untuk membantu gotong royong.
Sementara itu, Ketua LSM Kahuripan Dardiri Joned saat dikonfirmasi mengatakan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk menambal jembatan gantung Desa Waung ke Kedungsuko ini sekitar 13 juta rupiah. "Semua biaya adalah hasil swadaya masyarakat," ucapnya.
Meski telah viral dan LSM Kahuripan melaksanakan kegiatan gotong royong dengan biaya swadaya, hingga saat dimulainya penambalan, tidak ada bantuan dari pemerintah baik uang atau bantuan material. "Tidak ada (bantuan dari pemerintah)," pungkasnya.