INDONESIATIMES - Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong dikabarkan meninggal dunia Rabu (9/6/2021). Kabar meninggalnya Helmud, hingga kini masih menjadi perbincangan hangat.
Bagaimana tidak, sebelum meninggal dunia Helmud telah menolak tambang emas di wilayah Sangihe, Sulawesi Utara. Helmud meninggal dunia dalam penerbangan Lion Air JT-740 rute Denpasar-Makassar.
Baca Juga : 131.640 Dosis Sehari, Vaksinasi Jatim Tertinggi Se-Indonesia
Helmud dinyatakan terkena serangan jantung saat berada di dalam pesawat. Helmud disebut sempat terbatuk dan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut.
Kabar meninggalnya Helmud ini pun ramai di media sosial sejak Kamis (11/6/2021). Sebelum meninggal, ia diketahui membuat surat permohonan pembatalan izin operasi pertambangan emas di Sangihe kepada Kementerian ESDM.
Helmud tidak ingin limbah dari pertambangan itu merusak kesehatan masyarakat Sangihe. "Sehubungan dengan diterbitkannya surat izin operasi Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe (PT TMS) yang diberikan oleh Kementerian ESDM dengan nomor: 163 K/MB.04/DJB/2021 tanggal 29 Januari 2021, dengan luas wilayah Kontrak Karya seluas 42.000 ha, bersama ini kami mohon dipertimbangkan untuk dibatalkan," bunyi surat yang dikeluarkan olehnya.
Dalam surat itu, Helmud mengatakan jika aktivitas pertambangan berpotensi merusak lingkungan daratan, pantai, komunitas mangrove, terumbu karang dan biota yang ada di dalamnya.
Bahkan secara signifikan pertambangan berpotensi meningkatkan toksisitas lingkungan secara masif yang akan membawa dampak negatif terhadap manusia dan biota alam. Selain itu, kata Helmud, pertambangan tak akan membantu kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Menurutnya pertambangan hanya akan menguntungkan pihak tertentu. "Belajar dari pengalaman di wilayah lain secara khusus di Sulawesi Utara, kegiatan pertambangan hanya memberi keuntungan pada pemegang kontrak karya, tapi tidak memberi kesejahteraan bagi masyarakat, bahkan meninggalkan kerusakan lingkungan yang fatal," tulis Helmud dalam surat permohonan penolakannya.
Seperti diketahui, PT Tambang Mas Sangihe berencana mengeksploitasi emas di lahan seluas 65,48 hektare dari total wilayah kontrak seluas lebih dari setengah Pulau Sangihe, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Sosok Helmud Hontong
Baca Juga : Antisipasi Antraks, Disnakan Kabupaten Blitar Terbitkan Surat Edaran
Sebelum menjabat sebagai wakil bupati Sangihe, Helmud Hontong diketahui berprofesi sebagai tukang cukur rambut. Suatu hari ia menjadi penata rambut istri salah 1 anggota DPRD Sulsel, Winsulangi Salindeho.
Istri Winsulangi lalu meminta Helmud untuk ikut pemilihan legislatif DPRD Sangihe. Akhirnya Helmud mencoba keberuntungan itu dan maju mengikuti Pileg 2009.
Helmund lantas berhasil memperoleh suara terbanyak. Kemudian ia menjabat sebagai Anggota DPRD Kepulauan Sangihe selama dua periode, 2009-2014 dan 2014-2019.
Belum selesai masa jabatan periode kedua, Helmud memutuskan maju sebagai calon wakil bupati Kepulauan Sangihe. Ia maju bersama Jabes Gaghana pada 2017.
Diketahui, Helmud lahir di Mahengetang, Sulawesi Utara, 9 November 1962. Ia meninggal pada usia 58 tahun.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dikeluarkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2021, Helmud tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 492.800.000.