MALANGTIMES - Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang mendukung upaya pembiakan sapi potong di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Untuk itu, pada 2020 lalu, dilakukan inisiasi dimulai dengan program Inseminasi Buatan (IB) bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang.
Kepala KPw BI Malang Azka Subhan menjelaskan, komoditas sapi merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi. Terdapat kesenjangan antara ketersediaan daging sapi dengan kebutuhan daging nasional. Data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, kebutuhan daging sapi dan kerbau secara nasional untuk tahun 2021 mencapai 696.956 ton.
Baca Juga : Dorong Kesuksesan Pengusaha Muda Ngawi, Emil Dardak Kenalkan Program Perwira
Akan tetapi, ketersediaan daging sapi atau kerbau lokal hanya 473.814 ton sehingga dibutuhkan impor sebesar 47 persen. Pemerintah sendiri telah berupaya mempercepat pencapaian peningkatan produksi daging di dalam negeri guna memenuhi permintaan konsumsi masyarakat.
Upaya tersebut guna mengurangi ketergantungan impor terhadap daging dan ternak bakalan lewat program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB). Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada daging sapi pada tahun 2026.
"Karena itulah KPw BI Malang mendukung tercapainya swasembada daging sapi. Program Inseminasi buatan tahap awal yang dilakukan KPw BI Malang pada tahun 2020 dilakukan pada 53 ekor sapi di kelompok ternak Wijikamulyan di Desa Senggreng," terangnya.
Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang berpotensi untuk pengembangan klaster sapi potong karena banyaknya populasi sapi potong yang tersebar di beberapa dusun, yaitu Ngrancah 329 ekor, Dusun Kecopokan 276 ekor, Dusun Krajan 75 ekor dengan sebaran terbanyak adalah sapi betina atau indukan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Timur Tahun 2019 populasi sapi potong di Kabupaten Malang mengalami peningkatan tiap tahunnya dan tersebar di beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Wajak, Sumberpucung, Kalipare, Gedangan dan Singosari.
Populasi sapi potong 90 persen usaha dilakukan oleh peternakan rakyat yang skala usahanya kecil dan belum berorientasi pada produksi bisnis. Penguatan terus dilakukan dengan pelatihan. Pelatihan konkrit dengan upaya meningkatkan kapasitas SDM kelompok ternak Wijikamulyan, yaitu pelatihan kepada inseminator, pelatihan Inseminasi Buatan, pelatihan manajemen administrasi dan keuangan, serta pelatihan pembuatan pakan ternak.
Baca Juga : NU Banyuwangi Bangun Ma'arif Mart, Saatnya Warga Nahdliyin Belanja di Minimarket Sendiri
Melalui pelatihan ini diharapkan peternak mampu meningkatkan keberhasilan program Inseminasi Buatan serta melakukan manajemen pemberian pakan yang baik sehingga berhasil dalam pembibitan sapi potong. Pelatihan ini juga dalam upaya menguatkan potensi Kecamatan Sumberpucung bukan hanya wilayah sentra peternakan sapi potong, namun juga kawasan pembibitan sapi potong dan juga penyedia bibit sapi bakalan.
"Harapan kita dapat mencapai tingkat keberhasilan Inseminasi buatan mencapai kurang lebih 80 persen," pungkasnya.
Sementara itu, untuk terus mendorong jalannya upaya Klaster Pembiakan Sapi Potong di KPw BI Malang dilakukan kegiatan “Sosialisasi Pendampingan Klaster Pembiakan Sapi Potong” yang dilaksanakan di Balai Dusun Kecopokan, Desa Senggreng, Kabupaten Malang, Selasa (8/6/2021) lalu.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan KPw BI Malang Azka Subhan Aminurridho, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malang Nurcahyo, Camat Sumberpucung, Joanico Da Costa, Tim Pendamping Klaster Pembiakan Sapi Potong Prof Dr Ir Trinil Susiulowati MS IPU ASEAN Eng beserta tim serta kelompok ternak Wijikamulyan.