MALANGTIMES - Ancaman maling sepeda motor masih kerap terjadi. Baru-baru ini, di kawasan kafe di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang notabenya ramai pengunjung, sebuah sepeda motor menjadi santapan maling.
Kakak korban sepeda hilang, Daviq Umar mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi Selasa (8/6/2021) malam ketika adiknya bersama temannya sedang nongkrong di parkiran kafe Equal yang berada di Jalan Raya Dermo, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Polsek Garum Amankan Pria Pembobol Mesin ATM di SPBU
“Jadi adik saya itu ngopi di sana (Equal Cafe) mulai jam 5.00 WIB, dan ketika jam 9.00 WIB akan pulang, adik saya melihat motornya sudah tidak ada (di parkiran),” ungkap Daviq kepada media ini.
Melihat sepeda motornya yang hilang, korban kemudian melaporkan kepada penjaga cafe. Namun sayangnya, di kafe tersebut tidak dipasang CCTV sehingga kesulitan untuk mengidentifikasi awal pencurian.
“Ternyata di cafe itu tidak ada CCTV nya, di situ adik saya langsung laporan ke Polsek Dau ditemani oleh temannya yang juga ngopi di situ,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Dau AKP Triwik Winarni mengaku bahwa dalam beberapa minggu terakhir memang ada laporan masuk terkait pencurian sepeda motor.
“Ada laporan masuk, karena wilayah (kecamatan) Dau ini kan aktif, sudah seperti kota,” ujar Triwik.
Untuk itu, Polsek Dau saat ini akan terus berkoordinasi dengan masyarakat, terutama untuk kawasan kafe di Jalan Raya Dermo. Pasalnya, kawasan tersebut selalu ramai dan dipadati pengunjung.
“Kami akan tingkatkan lagi koordinasi dengan pemilik kafe di sekitar wilayah Dermo agar meningkatkan kewaspadaan,” kata Triwik.
Baca Juga : Laka Tunggal, Truk Ekspedisi Tabrak Tembok Pagar Lapangan Rampal
Meski pihaknya akan berkoordinasi dengan pemilik kafe, namun peran masyarakat dalam menjaga keamanan barang pribadi masih menjadi yang utama. Sebab, jika sudah mengunjungi tempat keramaian, tentunya kewaspadaan akan lebih ditingkatkan.
“Pemilik motor juga harus waspada, ketika datang ke tempat ramai dan sedang santai, mereka juga harus tahu itu masuk di situasi dan tempat yang bagaimana,” pesan Triwik.
“Dan ketika datang itu harus berfikir, sepeda motor ditaruh mana lalu dikunci apa tidak dan aman atau tidak. Karena niat atau kesempatan, kejahatan terjadi sewaktu-waktu,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Triwik berharap agar masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Hal itu agar masyarakat bisa lebih waspada di setiap kegiatan yang dilakukan baik di dalam rumah ataupun di luar rumah.
“Kami imbau kepada masyarakat, agar tetap waspada. Dan masyarakat juga harus bisa jadi polisi bagi dirinya sendiri,” pungkasnya.