MALANGTIMES - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mendapatkan dana hibah Rp 2,5 miliar. Hal ini setelah Unikama lolos seleksi administratif, evaluasi kualitas dan kelayakan proposal hingga verifikasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2021.
PKKM merupakan program kompetisi terbuka. PKKM dapat mencakup program studi dan program di tingkat institusi yang diutamakan untuk sistem pengelolaan Kampus Merdeka atau Institusional Support System (ISS).
Baca Juga : KASN Mulai Monev Lelang Jabatan Tinggi Pratama Bondowoso
Rektor Unikama, Dr Pieter Sahertian, membenarkan hal tersebut. Dengan dana yang diperoleh, akan digunakan dalam mentransformasi dan mengembangkan Unikama sebagai perguruan tinggi unggulan yang mencetak SDM berkualitas.
"Program itu ditawarkan pada semua perguruan tinggi negeri maupun swasta, dan kita diminta untuk mengirimkan proposal. Program ini untuk meningkatkan mutu, inovasi kampus-kampus di Indonesia sesuai dengan delapan indikator kinerja utama yang telah ditetapkan," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, dalam PKKM tersebut, pemerintah kemudian membagi level perguruan tinggi disebut dengan liga. 1, liga 2 dan liga 3. Liga satu, merupakan sebuah perguruan tinggi yang memiliki jumlah mahasiswa 18001 ke atas, kemudian liga 2 dengan jumlah mahasiswa 5001 hingga 18001 dan liga 3 adalah perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa dibawah 5000.
"Kebetulan Unikama masuk dalam Liga 2. Dan untuk liga dua hanya boleh diajukan untuk tiga program studi (Prodi) dan ISS. Utamanya memang untuk pengembangan prodi yang diusulkan, misalnya untuk mendorong agar akreditasi meningkat, baik Ban PT ataupun bisa terakreditasi secara internasional," paparnya.
Baca Juga : Kebijakan Sekolah Tatap Muka 2 Hari Sepekan, Dikbud Kota Malang Tunggu Aturan Resmi Pusat
Untuk tiga prodi yang diusulkan, yakni Prodi Manajemen, Peternakan dan Prodi Pendidikan Fisika. Tiga prodi yang diusulkan itu lantaran 50 persen tenaga pengajarnya sudah bergelar doktor dan juga berpeluang menaikkan akreditasi dari B menjadi A.
" Anggaran yang didapat sekitar Rp 2,5 miliar. Itu untuk satu tahun saja, program ini multiyears. Tahun depan akan ada penganggaran lagi setelah kita laporan, prodinya tetap," pungkasnya.