BLITARTIMES - Tim dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur melaksanakan penilaian pelaksanaan Gotong Royong masyarakat di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Kamis (3/6/2021).
Ya, Desa Sidodadi yang memiliki karakter masyarakat majemuk terpilih mewakili Kabupaten Blitar di lomba pelaksanaan gotong royong masyarakat tingkat Jawa Timur yang digelar oleh Pemprov Jatim melalui Dinas PMD. Terpilihnya Desa Sidodadi sebagai wakil Kabupaten Blitar tidaklah mengherankan. Kerukunan, semangat kebersamaan dan kemajuan di sektor ekonomi adalah ciri dan karakter dari Desa Sidodadi.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Harap Pemkab Malang Optimalkan Jaminan Perlindungan Tenaga Kerja
”Desa Sidodadi berhasil masuk 4 besar desa terbaik pelaksanaan gotong royong masyarakat yang lolos seleksi administrasi dan paparan di Provinsi Jawa Timur kategori kabupaten. Sehingga hari ini dikunjungi oleh tim penilai. Harapan kita, Desa Sidodadi bisa menjadi jawara. Dan semoga upaya kita dalam merawat nilai gotong royong di ridhoi oleh Allah SWT,” ungkap Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso saat memberikan sambutan di acara penilaian lapang pelaksanaan gotong royong di Desa Sidodadi.
Desa Sidodadi adalah salah satu desa dari 220 desa yang ada di wilayah Kabupaten Blitar. Di desa ini empat penganut agama yakni Islam, Kristen, Katholik dan Hindu hidup rukun berdampingan. Dalam kehidupan sehari-harinya sangat kental dengan gotong royong. Di Desa Sidodadi, budaya gotong royong telah menjadi modal sosial dalam mendukung pencapaian tujuan pelaksanaan pembangunan di desa.
”Masyarakat Desa Sidodadi memiliki semangat gotong royong yang tinggi. Gotong royong adalah warisan dan ciri khas budaya bangsa kita sejak dahulu. Budaya ini lahir dari kebiasaan yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari. Gotong royong merupakan salah satu intisari pengamalan nilai-nilai Pancasila,” tukasnya.
Dalam kunjungan ini, Tim dari Dinas PMD Provinsi Jawa Timur melihat secara langsung pelaksanaan gotong royong masyarakat di Desa Sidodadi. Di Desa Sidodadi, gotong royong telah terlembagakan dengan baik. Seperti pembangunan rumah, tempat ibadah, sarana prasarana lingkungan, kerja bakti kebersihan lingkungan, sarana irigasi, kegiatan siskamling dan fasilitas pendidikan serta kegiatan lainnya.
”Untuk itu, saya persilahkan Bapak/Ibu Tim Penilai meninjau dan menyaksikan langsung kegiatan tersebut,” imbuh Rahmat.
Ditemui di kesempatan yang sama, Kepala Desa Sidodadi, H Narno, menyampaikan di Desa Sidoadi ada empat umat beragama yang semuanya hidup rukun. Masyarakat empat agama ini seluruhnya berkontribusi aktif dalam pembangunan desa.
”Kebhinekaan di desa kami terbangun sangat baik. Bahkan di beberapa lingkungan, pos kamlingnya ada yang bergerak mengumpulkan jimpitan warga. Dan itu bisa untuk kegiatan sosial bedah rumah. Gotong royong ini sangat membantu desa untuk pembangunan. Tanpa gotong royong kami akui sangat kesulitan, karena jika hanya mengandalkan pembangunan dari ADD dan DD itu tidak akan mampu,” ungkapnya.
Baca Juga : Tampung Keluhan Warga, Bupati Kediri Temui Kepala Desa Se-Kecamatan Banyakan
Selain masyarakatnya yang bercorak multikultural, perekonomian Desa Sidodadi juga bisa dikatakan maju pesat dengan keberadaan wisata Istana Sakura. Tempat wisata yang menghadirkan wahana ala negara Jepang ini sukses menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa.
”Istana Sakura ini kita proklamirkan sebagai ’Wisata Tangguh’. Di masa pandemi ini Istana Sakura berhasil membangkitkan ekonomi desa,” tegasnya.
Memiliki kontur tanah yang subur, Desa Sidodadi juga maju pesat di sektor ekonomi kreatif. Beberapa industri kreatif di Desa Sidodadi diantaranya industri mainan anak, makanan ringan. Sementara di bidang pertanian, Desa Sidodadi dikenal sebagai penghasil benih bibit unggul.
Sekedar diketahui, Desa Sidodadi dari Kecamatan Garum masuk 4 besar lomba gotong royong masyarakat tingkat provinsi bersama-sama dengan desa dari Kabupaten Malang, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Banyuwangi. Sementara itu, Kepala Bidang Kemasyarakatan Desa Dinas PMD Provinsi Jawa Timur sekaligus Tim Penilai Lomba Gotong Royong Masyarakat, M Wahyudi mengatakan di lomba ini ada empat aspek yang dinilai. Masing-masing aspek kemasyarakatan desa, aspek ekonomi desa, aspek sosial budaya agama desa dan aspek lingkungan desa.
“Untuk masing-masing aspek ada kriterianya. Aspek yang pertama sebesar 30 persen, kedua 20 persen, ketiga 30 persen dan keempat 20 persen. Aspek-aspek yang dinilai itu nanti akan diakumulasikan sebagai penilaian terbaik lomba gotong royong," pungkas Wahyudi.