BLITARTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar mengikuti kegiatan Tinjauan Lapangan Implementasi Program Smart City yang dilaksanakan secara daring oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Salah satu yang ditinjau dan dinilai oleh Tim dari Kominfo adalah Dimensi Smart Economy.
Penilaian Dimensi Smart Economy dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo pada Rabu (2/6/2021). Dalam tinjauan lapangan secara virtual, Kementerian Kominfo menilai program Adi Marko yang dijalankan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar.
Baca Juga : Melalui Smart City, Sumenep Diharapkan Lebih Efesien dan Efektif
Dalam tinjauan lapangan ini, Disperindag Kabupaten Blitar yang diwakili Untoro selaku Sekretaris Dinas memberikan paparan program Adi Marko kepada Tim Penilai Smart City dari Kementerian Kominfo. Disperindag juga menghadirkan beberapa alumni Adi Marko yang saat ini tampil sebagai pengusaha muda sukses di Kabupaten Blitar. Disperindag bersama alumni Adi Marko mengikuti kegiatan ini secara virtual dari Co-Working Space Disperindag Kabupaten Blitar.
Sekedar diketahui, Adi Marko adalah program pembinaan kewirausahaan kepada generasi muda. Melalui program ini, Pemkab Blitar melalui Disperindag berupaya mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Program ini sukses dijalankan ditandai dengan lahirnya para pengusaha muda hebat.
Tak hanya membangkitkan motivasi berwirausaha di bidang marketing online, Adi Marko juga membantu para pemuda Kabupaten Blitar untuk dapat menemukan ide-ide usaha dan merancang rencana usaha.
“Program Adi Marko ini dilaksanakan Disperindag Kabupaten Blitar sudah berjalan selama 3 tahun. Dalam satu tahun kami minimal ada 50 orang angkatan alumni dan mereka kini telah sukses sebagai pengusaha muda,” ungkap Untoro kepada BLITARTIMES.
Dikatakanya, Program Adi Marko ditujukan untuk para pemuda di berbagai bidang kewirausahaan. Harapanya pemuda sebagai pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas pemasarannya dan bersaing di pasar global.
“Usaha yang dijalankan oleh alumni Adi Marko ini macam-macam. Ada bidang jasa, kuliner, sepatu. Dan ada pula yang tidak berproduksi tapi mereka hanya menjalankan pemasarannya saja dan ternyata keuntungannya sangat luar biasa,” terangnya.
Baca Juga : Survei BI Malang, Indeks Keyakinan Konsumen Turun
Disperindag tidak lepas tangan pasca audisi Adi Marko selesai dilaksanakan. Pendampingan dan pembinaan terus diberikan yang membuat para alumni Adi Marko akhirnya benar-benar tumbuh dan berkembang menjadi pengusaha sukses. Bahkan tidak sedikit dari alumni yang menggerakkan roda perekonomian masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
“Kami dari Disperindag terus memantau perkembangan mereka setiap saat. Dan hari ini tadi juga kita hadirkan, salah satu alumni Adi Marko yang sukses berbisnis sepatu. Usaha yang dia geluti mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat di masa pandemi ini,” tukas Untoro.
Suksesnya program Adi Marko di Kabupaten Blitar mendapat pujian dari Kementerian Kominfo. Tim Pendamping Smart City Kementerian Kominfo, Fitrah R Kautsar, dalam agenda ini menilai Dimensi Smart Economy yang dilaksanakan di Kabupaten Blitar melalui program Adi Marko berjalan sukses. Program Adi Marko juga dinilai berhasil mengatasi pengangguran dan memasukkan perekonomian daerah.
“Kami sangat tertarik dengan program Adi Marko yang sukses dilaksanakan di Kabupaten Blitar. Program Adi Marko yang hebat ini pertama dan satu-satunya di Indonesia. Program ini referensi dan jadi panduan bagi penggerak ekonomi kreatif se Indonesia. Jika ingin belajar mencetak wirausaha muda, datanglah ke Kabupaten Blitar,” tandas Fitrah.
