MALANGTIMES - Universitas Islam Malang (Unisma) begitu peduli dalam peningkatan kapasitas atau pengembangan sumber daya guru. Seperti yang dilakukan dua dosen Unisma yang memberikan pelatihan penulisan karya ilmiah terhadap 20 Sekolah Dasar (SDN) yang dilaksanakan di SDN Sukun 3.
Dua dosen yang memberikan pelatihan tersebut, yakni Hayat SAP MSi dan Dr Ifit Novita Sari Mpd. Dijelaskan Hayat, jika guru kekurangan semangat dalam hal membaca dan mengkaji ulang serta merefleksikan setiap proses pembelajaran di kelas untuk dijadikan perbaikan dalam pembelajaran selanjutnya.
Selain itu, mekanisme tentang tata cara penulisan karya ilmiah maupun submission masih belum dipahami secara utuh. Sehingga, saat melakukan penulisan karya ilmiah, para guru kerap mengalami kendala, baik dari teknis penulisan maupun penggalian data. Karena itulah, maka solusinya adalah guru harus memiliki kemampuan untuk menuliskan kembali apa yang sudah dilakukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK).
Baca Juga : Satkar Ulama Indonesia Nilai Airlangga Layak Maju Capres 2024
"Materi yang diberikan tentu dengan teknik penulisan karya ilmiah, khususnya peneliti di dalam kelas. Bagaimana mengkonversi PTK menjadi penelitian, bagaimana memupuk motivasi menulis, sampai runutan artikel ilmiah seperti apa. Karena guru itu melakukan penelitian di dalam kelas, tapi tidak diikuti dengan publikasi. Sehingga ini potensi yang besar untuk memberikan support kepada para guru agar bisa menulis karya ilmiah PT atau penelitian-penelitian yang lain, dijadikan jurnal," bebernya
Metode yang digunakan dalam pelatihan penulisan artikel ilmiah pada guru sekolah dasar ini terdapat beberapa hal. Pertama, mengidenfitikasi kemampuan awal guru tentang pengetahuan penulisan artikel ilmiah; Kedua pemberian materi dan informasi mengenai bagaimana menulis artikel yang baik dan benar sesuai dengan kaidah penulisan artikel ilmiah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengingat kembali materi tentang penulisan karya ilmiah yang pernah diperoleh di kegiatan pengabdian sebelumnya;
Ketiga, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengenalan beberapa contoh artikel ilmiah yang baik dan diterima untuk dimuat di jurnal yang bereputasi. Kegiatan ini dimaksudkan supaya guru-guru dapat termotivasi kemampuan menulisnya, sehingga guru dapat membuat artikel ilmiah dengan pengetahuan yang telah diperoleh tentang berbagai macam model penulisan artikel ilmiah; Keempat, pendampingan klinis penulisan artikel ilmiah guru yang diambil dari hasil PTK.
Kelima, kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode workshop/forum grup discussion (FGD) dan pendampingan atas hasil PTK yang diolah menjadi jumal ilmiah.
Lebih lanjut dijelaskan, para guru selama ini, hanya mengetahui jika artikel hanya dipublikasikan di jurnal ilmiah saja. Akan tetapi, karena belum mengupdate informasi bagaimana pengelolaan artikel ilmiah tersebut, maka para guru belum banyak mengetahui proses submit atau submission.
Baca Juga : Mahasiswa IAIN Madura Bahas Upaya Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19
Setelah adanya pelatihan tersebut, beberapa target yang diharapkan, yakni guru dapat menulis artikel ilmiah dengan baik, terutama bagi guru yang memiliki golongan kepangkatan III/b sampai dengan IV/d untuk pemenuhan kewajiban melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) dan publikasi ilmiah/karya inovatif).
Kemudian, diharapkan juga guru mampu menilai kemampuan dirinya untuk dapat menulis artikel ilmiah dengan membuat rancangan penulisan yang didapat dari hasil PTK yang telah dilakukan, serta guru diharapkan menghasilkan karya berupa artikel ilmiah yang siap untuk dipublikasikan.
"Selain peningkatan kapasitas dan kemampuan para guru dalam penulisan karya ilmiah, hal ini juga berguna dalam peningkatan karir para guru," pungkasnya.
