INDONESIATIMES - Kreasi lampion menjadi salah satu benda khas di negara Jepang. Biasanya, kebanyakan lampion dibuat dari alat-alat berupa kayu lalu menambahkan kertas khusus yang kemudian dibentuk menyerupai balon dengan aneka karakter.
Tapi, apa jadinya jika lampion terbuat dari buah labu? Hal inilah yang muncul di negara sakura tersebut. Meski masyarakat Jepang mengenal labu sebagai hyotan (dibaca hyotang) dan tumbuh subur di sana. Sebagian masyarakatnya menggunakan labu sebagai pangan, sisanya sebagai karya seni 'hyotan lamp'.
Baca Juga : 4 Tahun Berdiri, Paguyuban SPA dan TPS 3R Velodrome Harap Digandeng Pemkot Malang
Bentuknya cukup unik, seperti tetesan air gemuk dan berpendar dalam gelap dengan cahaya keluar dari lubang-lubang yang diukir dan bisa membentuk cerita.
Pada dasarnya, lampu labu ini dibuat dari hyotan yang dilubangi, dikeringkan, dan diukir dengan lubang-lubang sesuai keinginan. Lubang tersebut bisa hanya berupa motif, bahkan sebuah cerita. Hyotan lamp menjadi penutup lampu sehingga pendar cahaya akan muncul membentuk gambar serta suasana yang indah.
Salah satu seniman yang menggeluti kerajinan tersebut, pria asal Bali, Nyoman Saka, dan istrinya yang asli orang Jepang, Matsumoto Masayo. Keduanya memnuay karya seni itu dari labu yang mereka tanam dan panen sendiri.
Dikutip dari CNN Indonesia, pembuatan hyotan lamp ini cukup memakan waktu yang panjang, yakni tujuh hingga delapan bulan. Sebab, penanaman bibit labu yang dilakukan saja membutuhkan waktu setidaknya selama sebulan.
Setelahnya, bibit labu dipindahkan ke kebun dengan atap transparan dan ditumbuhkan hingga 5-6 bulan untuk bisa dipanen. Kemudian, barulah memulai proses pembuatan.
Diaawali dari melubangi bagian bawah hyotan kemudian direndam dalam air untuk proses pembusukan daging. Kemudian proses pembusukan, agar mudah memisahkan daging dengan kulit tanpa merusak kulit tersebut. Setelah itu, kulit hyotan harus dijemur selama satu hingga dua pekan agar benar-benar kering.
Baca Juga : Gunungan Sampah dan Kemunculan 'Dewa Penolong' di Kota Malang
Jika sudah kering, langkah selanjutnya yakni melubangi kulit buah itu dengan bor. Pengrajin mesti memakai mata bor kecil agar mudah membentuk pola dan lubang yang tidak terlalu besar.
Baru kemudian, pembentukan pola dan motod sesuai keinginan untuk membentuk cerita dari hyon lamp ini. Misalnya saja, cerita ala Cinderella.
Untuk kreasi hyoyan lamp ini dibanderol cukup mahal, yang berukuran kecil karya Nyoman dan Masayo ini dijual mulai dari 15 ribu yen atau sekitar Rp2 jutaan. Sementara, satu set hyotan lamp berukuran besar dijual mulai dari 30 ribu yen atau sekitar Rp4 jutaan.