BANYUWANGITIMES - “Sebagai generasi penerus, kami sangat terharu setelah mendengar dan mengikuti penjelasan para veteran dan purnawirawan yang minimal ingin diakui bahwa mereka pernah berjuang dan berjasa dalam merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).”
Pernyataan tersebut disampaikan Irianto, ketua Komisi I DPRD Banyuwangi, kepada media ini menanggapi rencana pemanfaatan Gedung Juang 45 Banyuwangi untuk kegiatan yang lain, Jumat (28/05/2021)
Baca Juga : Perampingan Delapan Dinas di Pemkot Surabaya, DPRD akan Minta Keterangan Sekda
“Tidak eloklah apabila saat ini Gedung Juang 45 dipergunakan untuk yang lain. Kami menginginkan gedung juang tetaplah gedung juang yang memiliki histori. Di Banyuwangi salah satunya itu yang memiliki histori tentang keberadaan pejuang kemerdekaan Indonesia,”j elas Politisi PDI Perjuangan itu.
Legislator asal Muncar tersebut mengharapkan agar semua stake holder terkait juga memperhitungkan pemanfaatan lain yang notabene saat ini masih dalam rencana mau dikuasai Disbudpar. “Akan lebih baik apabila ada koordinasi yang baik dengan veteran dan para purnawirawan agar tidak muncul permasalahan di belakang hari,” ucap Irianto.
Dalam waktu dekat, semua pihak berkompeten akan diundang ke gedung DPRD untuk klarifikasi terkait polemik Gedung Juang 45 Banyuwangi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
"Sebagai bangsa besar yang menghormati dan menghargai jasa pahlawan, kita ini jangan sekali-kali lupa dengan sejaran (jasmerah) karena negara ini berdiri tidak terlepas dari sejarah,” pungkas Irianto.
Baca Juga : Respons Cepat Aduan Penyimpangan Dana Desa di Tulungagung, Ini Penjelasan Kajari
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan veteran dan purnawirawan TNI/Polri menggelar pertemuan dengan ketua dewan di ruang lobi DPRD Banyuwangi. Mereka menyampaikan keberatan atas perubahan nama Gedung Juang 45 sebagai simbol keberadaan para pejuang bangsa dalam merebut kemerdekaan negara RI.
