free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Selatan Jawa Potensi Terjadi Gempa Bumi Berkekuatan Besar, BMKG Malang Minta Warga Waspada

Penulis : Hendra Saputra - Editor : A Yahya

26 - May - 2021, 03:32

Placeholder
Ilustrasi pergerakan gempa bumi (foto: istimewa)

MALANGTIMES - Masyarakat kepulauan Jawa, khususnya Jawa Timur harus ekstra waspada. Hal itu karena Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang menyebut masih ada potensi gempa bumi dahsyat berkekuatan di atas 8 skala richter (SR) di selatan Jawa.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang, Ma'muri mengatakan bahwa sejauh ini banyak ilmuan yang mengatakan potensi gempa bumi dengan kekuatan besar memang ada. Hal itu yang membuatnya harus menyampaikan kewaspadaan bagi masyarakat, terutama yang berada di selatan Jawa.

Baca Juga : 598 Rumah Warga dan 34 Fasilitas Umum di Kabupaten Blitar Rusak akibat Gempa

 

“Banyak ilmuan mengatakan, bahwa potensi gempa bumi di atas 8 Skala Ritcher (SR) itu memang ada. Sebab, secara umum wilayah Selatan Jawa itu masuk dalam zona subduksi,“ ungkap Ma'muri, Selasa (25/5/2021).

Akan tetapi Ma'muri justru mengaku bahwa gempa berkekuatan kecil dapat menguntungkan masyarakat. Kenapa? Karena hal itu dapat mengurangi potensi gempa berkekuatan besar. “Dengan adanya gempa bumi kecil-kecil itu bisa mengurangi energi gempa dahsyat yang tersimpan,” tuturnya.

Di Jawa Timur sendiri total gempa bumi yang tercatat sejak Januari hingga Mei per tanggal 24 sudah 330 kali terjadi gempa bumi. Mayoritas gempa tersebut terjadi di wilayah laut selatan. “Dari sekian jumlah gempa bumi itu, gempa bumi paling besar yang terjadi yakni pada 10 April dan 21 Mei lalu,” terangnya.

Dibandingkan tahun 2020 lalu, Ma'muri memprediksi akan terjadi peningkatan signifikan aktivitas lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia tersebut. Karena terhitung pada tahun 2020 lalu selama kurun satu tahun telah terjadi hanya 526 kali gempa bumi. “Sekarang belum setengah tahun sudah ada 330 kejadian, ini adalah bukti adanya peningkatan aktivitas lempeng di Selatan Jatim,” ungkap dia.

Karena itu, Ma'muri mengingatkan masyarakat terkait kemampuan bangunan yang tahan gempa bumi untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Terlebih masih ada potensi gempa bumi di atas 8 SR itu.

Baca Juga : FIFGROUP Kembali Beri Dukungan untuk UMKM Melalui Webinar Ngobrol Pintar Mengatur Keuangan

 

“Secara umum, bangunan yang tahan gempa bumi adalah bangunan yang diikat slup besi di setiap sudutnya. Sehingga ketika terjadi getaran akan saling mempertahankan,” beber Ma'muri.

Terbukti, berdasarkan survei internal BMKG, rata-rata bangunan yang terdampak gempa bumi pada 10 April dan 21 Mei lalu adalah bangunan tua dan tidak tahan gempa bumi. “Ya, rata-rata bangunan yang roboh akibat gempa bumi lalu akibat konstruksi bangunan tidak kuat dan bangunan tua,” pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

A Yahya