INDONESIATIMES - Palestina saat ini tengah menjadi sorotan dunia. Hal itu karena diketahui, negara tersebut telah diserang oleh Israel.
Namun, siapa sangka jauh sebelum peristiwa itu, Palestina sempat mengecam Google karena dianggap menghapus label "Palestina dari Google Maps. Melansir melalui New York Times, pada 2016 lalu, tagar #PalestineIsHere (#PalestinaDiSini) sempat trending di media sosial.
Baca Juga : Pemkab Jember Akan Perbaiki Sektor Wisata untuk Hidupkan Bandara Notohadinegoro
Namun, Google ternyata tak pernah melakukan hal itu. Lantaran Google memang tidak pernah memasang label “Palestina” di sana.
Kini, dengan munculnya babak baru konflik Palestina-Israel keputusan Google Maps tersebut kembali menjadi pusat sorotan.
“Bisakah Anda menunjukkan lokasi Palestina? Foto ini diambil dari Google Maps yang merupakan perusahaan sayap kiri. Ini berarti sesuatu. #bersamaisrael,” demikian tulisan unggahan seorang pengguna Facebook pada Senin lalu (17/5/2021).
Unggahan itu bahkan disukai lebih dari 37 ribu kali dan dibagikan lebih dari 900 kali pada minggu pertama. USA Today yang mencoba menghubungi sang pengunggah, mendapat jawaban, “Amerika Serikat (AS) tidak mengakui (Palestina) sebagai sebuah negara.”
Tidak ada label “Palestina” pada Google Maps
Jika mengetik kata “Palestina” di Google Maps, peta akan memperbesar wilayah Israel-Palestina, baik wilayah Jalur Gaza maupun Tepi Barat diberi label dan dipisahkan oleh garis putus-putus. Namun, tidak ada label “Palestina”.
Menurut penelitian dari USA Today, klaim bahwa Palestina tak diberi label di Google Maps adalah benar. Google memasang setiap perbatasan yang disengketakan dengan garis abu-abu putus-putus, termasuk label dan garis putus-putus untuk Jalur Gaza dan Tepi Barat.
“Karena masih belum ada konsensus yang jelas di seluruh badan pemerintahan di wilayah (Palestina), kami tidak dapat secara handal menggambarkan dan memberi label perbatasannya di Google Maps pada saat ini,” kata Google dalam pernyataannya melalui email.
Baca Juga : Kala PM Israel Ternyata Pernah Bersumpah Setia kepada Pemerintah Palestina
Perusahaan pemetaan utama lainnya menempuh pendekatan berbeda. Jika kalian mengetik pencarian umum untuk kata “Palestina”, inilah yang terjadi di sejumlah aplikasi pemetaan:
- Apple Maps, serupa dengan Google, memperbesar wilayah di sekitar Palestina, namun tak memberi label “Palestina”.
- Bing Maps mengidentifikasi sebuah titik di peta dan memberi label “Palestina”.
- MapQuest mengidentifikasi sebuah titik di peta dan memberinya label “Negara Palestina”.
- YandexMaps memasang garis perbatasan Palestina dan memberinya label “Palestina”.
Mengetahui hal ini, sebuah petisi daring pun muncul untuk meminta Google agar menambahkan label “Palestina”. Petisi itu berhasil mengumpulkan lebih dari 2,1 juta tanda tangan di Change.org.
“Target semula adalah 1 juta tanda tangan, yang berhasil tercapai pada Juli 2020,” ujar Zak Martin sang pencipta petisi.
Palestina diakui sebagai sebuah negara independen oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lebih dari 135 negara anggotanya, namun tak diakui oleh AS. PBB menganggap Palestina sebagai satu kesatuan yang diduduki, namun perbatasan resminya belum ditentukan.