MALANGTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang terus mendata jumlah kerusakan akibat gempa 6,2 SR yang mengguncang wilayah Tenggara Kabupaten Blitar pada Jumat (21/5/2021) kemarin.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pendataan di beberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Malang.
Baca Juga : Ramai di Twitter, Coffeeshop Bertema Unfinished Jadi Bahan Bercandaan Netizen
"Masih terus akan diupdate," ujarnya ketika dihubungi, Minggu (23/5/2021) pagi.
Bambang tidak menampik jika dampak yang diakibatkan gempa tersebut juga menyebabkan kerusakan ratusan rumah dan puluhan fasilitas umum (fasum).
Untuk saat ini, pihaknya masih tetap memberlakukan status masa transisi, tanpa mengubah status transisi kembali ke status tanggap darurat bencana.
"Statusnya sekarang masih masa transisi," tegasnya.
Dari data terakhir yang dihimpun hingga 22 Mei 2021 pukul 22.00 WIB, BPBD Kabupaten Malang telah mencatat setidaknya ada 287 rumah rusak. Dengan rincian, 204 rumah rusak ringan, 68 rusak sedang, sedangkan sisanya rusak berat.
Sedangkan 18 fasilitas umum juga rusak, yakni fasilitas kesehatan sejumlah 13 unit, 3 unit rumah ibadah dan 3 unit fasilitas transportasi. Sementara itu, ada satu orang korban luka yang sudah ditangani.
Baca Juga : Tips Tampil Stylish ala Drakor Reply 1988, Cocok Buat Hangout Nih
Untuk saat ini beberapa upaya yang dilakukan BPBD Kabupaten Malang. Antara lain melakukan koordinasi lintas sektor untuk melakukan pendataan awal untuk korban terdampak, mengirimkan relawan dan melakukan asesmen, serta pendirian posko darurat bencana.