KEDIRITIMES - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri berhasil menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan sebagai TPID terbaik se-Jawa Bali. Penghargaan itu diterima selama tiga kali berturut-turut dari Tahun 2016 hingga 2018. Prestasi itu pun mendapat apresiasi dari berbagai daerah, salah satunya TPID Kabupaten Jembrana.
Rombongan yang tediri dari 11 orang dan dipimpin oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna tersebut secara khusus mendatangi Kota Kediri. Kedatangan rombongan pun diterima langsung oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, Kamis (20/5/2021).
Baca Juga : Eks Striker PSIS Semarang, Datang dan Perkuat Squad Persik Kediri
Saat menerima kunjungan, Wali Kota Kediri memberikan sambutan selamat datang kepada seluruh rombongan serta mengucapkan terima kasih karena telah mempercayai TPID Kota Kediri sebagai tempat untuk kajian capacity building, serta Studi Tiru kabupaten/kota layak pemuda kategori utama.
Dalam kesempatan itu, Abdullah Abu Bakar mengatakan, inflasi juga merupakan kunci keberhasilan bagi sebuah kota. Karena jika inflasi terjaga, hal tersebut berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Inflasi adalah sebuah secret recipe atau resep rahasia untuk kota ataupun kabupaten supaya orang-orang itu belanjanya di kota atau kabupaten tersebut," ujarnya.
Di Kota Kediri, lanjutnya, inflasinya tetap terjaga, dan harga berbagai kebutuhan pun juga stabil. Sehingga, orang-orang dari luar Kota Kediri banyak yang berbelanja barang di Kota Kediri. Dengan catatan, barang memang harus tersedia. Hal itu membuat Kota Kediri menjadi kota perdagangan.
"Pesan saya untuk bapak Wakil Bupati Jembrana bahwa inflasi itu layak untuk dikendalikan karena ini kaitannya agar warga kita memiliki daya beli. Selain itu kalau inflasinya terjaga, paling tidak masyarakat bisa nabung untuk beli yang lain-lainnya. Yang terpenting pula semua OPD harus kompak, karena kalau OPD bisa kompak untuk bekerjasama dan menghilangkan ego sektoralnya, maka TPID bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, saat ini pelayanan di bidang pemerintahan harus adaptif dan memanfaatkan digitalisasi. Namun tidak meninggalkan pelayanan tatap muka.
Baca Juga : Waspada Varian Baru Covid-19, Pemkot Kediri Perketat PPKM Skala Mikro
“Arahnya harus ke self service. Jadi masyarakat bisa mengakses sendiri. Namun yang sudah usia lanjut bisa langsung datang di tempat. Ini dalam rangka menyesuaikan pelayanan kita terhadap umur –umur yang ada di Indonesia, contohnya yang ada di Kota Kediri. Sekarang itu usia yang paling mendominasi di kota Kediri dari usia 59 sampai 19 tahun,” uajrnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan, tujuan kunjungannya bersama tim TPID ke Kota Kediri yaitu sebagai upaya meningkatkan kinerja TPID Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok sehingga dapat mendukung tercapainya target angka inflasi nasional. Patriana melanjutkan, dipilihnya Kota Kediri sebagai pusat studi tiru karena tidak lepas dari prestasi yang pernah diraih yaitu sebagai TPID berprestasi tiga kali berturut-turut.
“Harapan saya dari kegiatan ini adalah TPID Kota Kediri berkenan berbagi pengalaman dan kiat sukses dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dan menjajaki kerjasama daerah terkait dengan pelaksanaan tugas TPID dalam menjaga ketersediaan kebutuhan pokok di masing-masing daerah sesuai dengan potensi daerah masing-masing,” harapnya.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kota Kediri, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Perwakilan KpwBI, Perwakilan BPS dan Kepala OPD terkait.