MALANGTIMES - Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma) mempunyai berbagai macam pelayanan yang lengkap. Salah satu pelayanan yang disediakan khusus adalah pelayanan Poli Voluntary Counselling and Testing (VCT).
Penanggungjawab Poli VCT RSI Unisma, dr Dina Mariyati menjelaskan, Poli VCT adalah merupakan poli yang secara khusus memberikan pelayanan konseling dan testing (pemeriksaan darah) kepada pasien yang mempunyai keluhan terkait virus HIV/AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Baca Juga : Ponpes Kembali Beraktivitas, 3 Ribu Lebih Santri di Bondowoso Butuh Rapid Antigen Gratis
"Poli ini buka setiap hari mulai Senin sampai Sabtu. Kalau berdirinya poli ini sudah sejak 2005. Sehingga sudah berpengalaman dalam menangani pasien, apalagi juga terdapat tenaga para dokter maupun perawat yang berpengalaman," terangnya.
Ketika pasien datang, tentunya akan melalui poli umum terlebih dulu. Setelah memberikan informasi keluhan yang mengarah ke HIV, maka selanjutnya pasien akan diarahkan untuk tes rapot satu dan dua terkait HIV. Bilamana hasil tes positif, maka tentunya akan langsung diarahkan ke Poli VCT.
Setelah diarahkan ke Poli VCT, pasien kemudian akan dilakukan konseling serta menggali keluhan yang dirasakan pasien serta memberikan pemahaman mengenai pola hidup yang baik.
"Kita berikan edukasi, obat harus diminum secara teratur kita beri mereka pesan-pesan penyemangat," bebernya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau, agar masyarakat yang memang mempunyai keluhan diharapkan tak usah takut dan ragu untuk datang ke Poli VCT. Di sana, identitas para pasien akan terjamin kerahasiaannya.
Baca Juga : UIN Malang Jalin MoU dengan Pusdiklat LKKMO Balitbang Kemenag
"Kerahasiaan para pasien terjamin. Di status pasien pun, ada levelnya sendiri, sehingga hanya orang-orang tertentu yang tau. Makanya jangan sungkan untuk periksa. Pasien rutin kontrol ke rumah sakit, konseling, minum obat teratur, maka pasien seperti halnya orang normal. Jangan sudah stadium tiga atau empat baru ke rumah sakit, sehingga susah untuk tertolong. Saya sarankan juga hindari seks bebas dan narkoba," jelasnya.
Disampaikannya juga, jika sejak berdiri pada 2005, telah banyak pasien yang memanfaatkan layanan di Poli VCT. Bahkan jumlah pasien sejak berdiri hingga saat ini mencapai sekitar 800 pasien.
"Perbulan pasien baru 3 sampai lima pasien. Sejauh ini yang ambil obat aktif ARV pasiennya 300-350 orang, kali mulai awal berdrii hingga saat ini jumlah total pasien HIV ada lebih kurang 800 pasien," pungkasnya.