free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ekskavasi Candi Gedog Dilanjutkan, Struktur Bangunan Peninggalan Kerajaan Kuno Kembali Tersibak

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Pipit Anggraeni

20 - May - 2021, 19:25

Placeholder
Situs Candi Gedog.(Foto : Aunur Rofiq/BlitarTIMES)

BLITARTIMES - Ekskavasi situs Candi Gedog di Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar kembali dilanjutkan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. Dalam ekskavasi lanjutan kali ini, BPCB fokus mencari formasi  struktur bentuk dan ukuran candi.

Arkeolog dari BPCB Jawa Timur, Nonuk Kristina mengatakan, ekskavasi lanjutan ini pihaknya fokus mencari bentuk struktur candi yang mengarah ke barat dan timur. Dari ekskavasi ini diharapkan dapat menemukan bentuk struktur dan ukuran Candi Gedog.

Baca Juga : Pemkab Pamekasan Beri Bantuan Makanan Bergizi bagi 748 Lansia

“Ini fokus kami, semoga bisa terwujud karena kita juga belum tahu potensi dan kondisi di dalam tanah seperti apa," ungkap Nonuk, Kamis (20/5/2021).

Dikatakanya, ekskavasi yang dimuai hari ini akan dilanjutkan hingga 27 Mei 2021. Setelah itu akan dilakukan evaluasi, untuk melengkapi kekurangan data pendukung proses analisa.

“Dalam ekskavasi ini BPCB menerjunkan 9 orang. Kami dibantu 5 tenaga lokal dari masyarakat sekitar. Semoga kerja keras ini membuahkan hasil sesuai dengan apa yang kita semua harapkan,” tukasnya.

Sebelum ekskavasi lanjutan digelar, warga Kelurahan Gedog menggelar selamatan. Warga berharap, dengan selamatan pelaksanaan ekskavasi tahap empat Candi Gedog oleh BPCB Jatim berjalan lancar.

“Warga menggelar selamatan secara gotong royong dan swadaya. Harapanya tentu agar ekskavasi Candi Gedog berjalan lancar,” kata Camat Sananwetan, Heru Eko Pramono.

Sebagaimana diketahui, keberadaan Candi Gedog ini mulai terkuak, awal September 2019.  Saat itu warga menemukan sebuah arca kepala kala di lahan jagung. Perkiraan dari BPCB, lokasi penemuan tersebut dulunya adalah kompleks bangunan percandian di era Majapahit. Hal itu berdasarkan penemuan beberapa benda di lokasi tersebut.

Baca Juga : Mayat tanpa Identitas Teridentifikasi, Korban Tinggalkan Rumah 6 Hari

Keberadaan Candi Gedog itu juga  dituliskan Raffles dalam buku History of Java volume II terbitan 1887. Penemuan ini selanjutnya ditindak lanjuti dengan ekskavasi awal oleh tim BPCB pada Oktober 2019. Saat itu tim BPCB baru menemukan pagar keliling lingkungan Candi Gedog.

Jejak Candi Gedog semakin jelas saat BPCB menemukan jejak Kerajaan Singhasari di situs Candi Gedog di galian yang diduga bangunan induk Candi Gedog. Jejak Kerajaan Singhasari itu berdasarkan temuan pecahan arca berupa stela atau sandaran arca di situs Candi Gedog. Di bagian stela terdapat ukiran sirascakra atau lambang kedewaan di atas kepala.

Pada stela juga terdapat atribut yang biasa dipegang tokoh arca. Atribut tersebut, yaitu, bagian atas agni atau api dan di bagian bawahnya ada lingkaran atau biasa disebut braja. Selain itu, juga terdapat ukiran lidah api di stela. Ukiran lidah api pada stela menjadi ciri khas seni arca Kerajaan Singhasari.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Pipit Anggraeni