TULUNGAGUNGTIMES - Hasil investigasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) Tulungagung menemukan penyebab kematian 8 ternak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, karena gangguan pencernaan akibat kemasukan benda asing. Dugaan tersebut berdasarkan barang bukti yang ditemukan saat pemeriksaan di lapangan yang dilakukan Disnak dan Keswan.
Kepala Disnak dan Keswan Tulungagung melalui sekretarisnya, Agus Prijanto Utomo, mengatakan, hasil investigasi di lapangan, ditemukan hewan ternak (kambing) yang memakan kain atau tali-tali. Kasus ternak memakan kain atau tali itu sangat dimungkinkan terjadi dan akibatnya dapat mengganggu pencernaan hewan tersebut.
Baca Juga : Aspek Hukum Humaniter Terhadap Peperangan Antara Militer Israel dengan Milisi Hamas
Untuk bukti-bukti seperti kawat besi, lanjut Agus, pihak dinas tidak menemukan bukti tersebut saat pelaksanaan investigasi kemarin. "Kalau pasir, itu memungkinkan karena mungkin tercampur dari pakannya saat memberikan rumput dan lain-lain," kata Agus. Rabu (19/05/2021).
Selaku dinas yang mengurusi masalah peternakan, pihaknya akan meningkatkan konsentrasi terhadap kesehatan hewan ternak, khususnya di wilayah Kecamatan Pagerwojo. "Ini tadi perintah dari pimpinan. Petugas yang ada di Kecamatan Pagerwojo supaya lebih aktif untuk melihat kesehatan ternak di wilayah sana," ucapnya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan drh Eva Tutus Sumaryani mengatakan, setelah kemarin melakukan investigasi di lapangan dari barang bukti kain yang ditemukan, pihaknya menduga 8 hewan ternak yang mati secara misterius itu mayoritas disebabkan oleh gangguan pencernaan karena kemasukan benda asing.
"Selain karena gangguan pencernaan, ada beberapa sapi mati karena post partus yang mengakibatkan plasenta tidak keluar saat melahirkan sehingga mengakibatkan infeksi dan berujung kematian," kata Tutus.
Terkait benda asing kawat besi yang ditemukan warga saat membedah perut ternak yang mati, menurut Tutus, pihaknya tidak menemukan saat melakukan investigasi kemarin. Namun, dari beberapa kejadian di luar daerah, benda asing seperti kawat ataupun besi kecil dimungkinkan bisa masuk dalam pencernaan hewan secara alami melalui mulut hewan.
Baca Juga : Larangan Mudik, Wisata Sumber Maron Tetap Ramai Pengunjung
"Saya mengimbau kepada pada peternak hewan kalau menemukan gejala hewan ternak sakit bisa segera menghubungi tenaga medis agar segera ditangani dan tidak berujung kematian," tutupnya.
Sebelumnya, telah terjadi kehebohan adanya 8 hewan ternak yang mati beruntun dalam satu pekan terakhir. Kematian itu dipercaya warga akibat ilmu hitam (santet). Bukan tanpa sebab warga menduga santet. Sebab, pemilik ternak yang mati ingin mencari tahu kematian ternaknya itu dengan cara mengeluarkan isi perut.
Salah satu video yang menyebar di media sosial menunjukkan, di dalam perut ternak ditemukan sejumlah barang tak wajar. Benda itu di antaranya mirip akar pohon, kawat, besi serta bebatuan kecil seperti kerikil dan pasir.