MALANGTIMES - Pandemi covid-19 yang masih terjadi pada Lebaran tahun ini tak menghalangi civitas Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) melakukan silaturahmi. Namun, silaturahmi dilakukan secara virtual melalui Zoom.
Walau virtual, hal tersebut tidak mengurangi kekhidmatan dalam silaturahmi yang diikuti seluruh pengurus yayasan maupun para pegawai di lingkungan Unikama.
Baca Juga : Penutupan Wisata Berdampak ke PAD Bondowoso, Wabup Irwan: Keselamatan Lebih Utama
Rektor Unikama Dr Pieter Sahertian MSi dalam sambutannya mengungkapkan, saat ini covid-19 masih berada di sekitar. Dalam masa tersebut, banyak pengorbanan yang telah dilakukan semua pihak. Terlebih lagi bertepatan dengan masa Lebaran yang terdapat tradisi seperti mudik. Tetapi imbas dari pandemi yang belum berakhir, akhirnya tradisi tersebut dilarang oleh pemerintah.
“Tahun ini merupakan Lebaran pengorbanan. Sebagian dari kita tidak bisa berkumpul dengan keluarga di kampung halaman karena kebijakan pemerintah. Tetapi percayalah, kebahagiaan itu tidak hanya muncul dari kesenangan kita. Ada seorang psikolog yang mengatakan bahwa puncak kebahagiaan itu berasal dari diri kita yang bisa menerima segalanya dengan penuh kegetiran,” bebernya.
Menurut Pieter, sebelum tiba Hari Raya Idul Fitri, memang dilalui dengan berpuasa sebulan lamanya. Kendati sebagian lainnya tidak ikut melakukan puasa, semua orang turut merasakan atmosfer suasana Ramadan. Itu termasuk juga energi positif seperti halnya kesabaran maupun ketenangan mereka yang berpuasa.
“Kesabaran membuat mental kita kuat. Sedangkan ketenangan bisa membuat kita berpikir dengan jernih. Meskipun sebagian orang tidak ikut melaksanakan kegiatan puasa, kita semua bisa memperoleh itu untuk energi posiitif,” paparnya.
Karena itu, Pieter berharap atmosfer dan energi positif bulan Ramadan tetap terus ada setiap waktu. Sehingga, hal tersebut menjadikan seseorang memperoleh energi positif dalam menjalani hidup serta memiliki hati yang bersih dan selalu berpikir jernih.
“Mari saling mendoakan saudara, teman dan juga tempat di mana kita bekerja agar selalu dalam lindungan Tuhan. Hal ini akan mengeliminasi hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat membuat kebersamaan kita menjadi lebih kompak,” tambahnya.
Di sisi lain, Ketua PPLP-PT PGRI Malang Drs H Soedja’i menambahkan, saling memaafkan menjadikan hidup lebih baik lagi. Saling memaafkan membuat apa yang dijalani akan semakin baik dengan eratnya tali silaturahmi yang semakin terpupuk.
Baca Juga : Kisah Pilu Pasangan Suami Istri Mandi di Air Kotor, 2 Anak Harus Putus Sekolah
“Jauh dari rintangan, godaan maupun kesulitan. Hal ini juga bisa membangkitkan semangat kita semua untuk menjadi Unikama unggul seperti apa yang dicita-citakan selama ini,” ucapnya.
Pengurus besar PGRI Ir H Achmad Wahyudi menjelaskan, halalbihalal merupakan kembalinya manusia kepada fitrah di hari yang suci. Menurut dia, setiap orang telah memiliki fitrahnya masing-masing. Getapi hal tersebut kembali lagi tergantung dengan masing-masing individu.
“Kembali fitrah merupakan kembalinya kita bisa membedakan mana yang benar dan salah. Setiap manusia bisa menentukan apa yang baik untuk dilakukan dan yang buruk harus ditinggalkan,” ujarnya.
Dia mengatakan, selalu berbuat baik menjadikan manusia selalu teliti dan berhati-hati dalam melakukan apa pun. Manusia juga akan menjadi tenang dan damai jika apa yang dilakukannya didasari dengan ilmu pengetahuan. Selain itu, sebagai seorang manusia, kita harus menjaga lisan dan berhati-hati dalam ucapan dan membiasakan untuk selalu mengucapkan kebenaran.
“Dalam Al-Quran disebutkan bahwa ketenangan lahir dari karunia Tuhan. Orang yang tenang tidak disandarkan oleh materi, jabatan, ataupun ketenaran. Banyak orang miskin hidupnya tenang, orang kaya hidupnya resah, yang punya jabatan juga tidak tenang. Hanyalah orang yang beriman akan mendapatkan karunia tersebut,” pungkasnya.