MALANGTIMES - Fashion memang tak ada habisnya untuk dibicarakan. Berbagai kreasi hadir untuk menyambut penikmatnya.
Di Kota Malang, kreasi fashion menjadi salah satu yang kini cukup menjadi perhatian publik. Karya-karya busana dan produk hasil olahan tangan warga Kota Malang tak kalah disandingkan dengan produk luar.
Baca Juga : Sensasi Panas Kudapan Bandeng 'Bangzat', Kuliner Pedas Kota Malang
Seperti, produk fashion dengan kreasi teknik sulam tangan di Almeera Fashion karya Nurul Hidayati ini. Kreasi fashion buatannya hadir berbagai macam, mulai dari mukena, jilbab, hingga baju.
Berada di kawasan Jl Sunan Muria II, Lowokwaru, Kota Malang, deretan karya yang dihadirkan Almira Fashion banyak yang mengambil tema classic. Menurut Nurul, gaya ini lebih banyak diterima oleh customernya dari berbagai kalangan.
Terlebih, bagi mereka yang tak begitu suka dengan outfit-outfit berwarna mencolok. "Produk kami ini sifatnya handmade, maka stok selalu tersedia banyak. Tetapi kami juga menerima pesanan sesuai dengan request dari costumer, kebanyakan mereka memilih tema-tema classic," ujarnya.
Dikatakan Nurul, proses pengerjaan busana yang dibuatnya cukup memakan waktu. Tak ayal, dirinya juga memperkerjakan karyawan untuk membantu dalam pengerjaan menyulam.
Yakni, dengan mengajak para ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya untuk ikut terlibat membantu proses sulam tangan pada busana yang akan dibuat. Lama tidaknya hasil dari busana yang diproduksi bergantung pada motif yang akan disulam.
"Prosesnya memerlukan waktu bervariasi. Paling memakan waktu memang saat sulam tangan. Untuk motif yang sederhana bisa dalam 2-3 hari selesai. Tetapi motif rumit biasanya bisa memakan waktu hingga sepekan lebih," katanya.
Baca Juga : Rekomendasi Toko Oleh-Oleh Khas di Kota Malang, Cocok untuk Bawa Buah Tangan
Untuk karya-karya busana yang dibuatnya, Nurul mengungkapkan, dijual dengan harga bervariasi pula. Hal itu bergantung pada model desain dan kerumitan teknik sulamnya. Yakni, mulai Rp 85 ribu hingga Rp 1,25 juta.
"Jadi, semakin rumit dan sulit motif dan desain yang diinginkan maka harganya juga semakin mahal," imbuhnya.
Dengan segmentasi pasar menyasar kalangan usia 30 tahun ke atas, produk-produk yang dihasilkan mampu menembus pasar Internasional. Beberapa produknya rutin dikirim ke Jerman dan Spanyol.
"Saat pandemi ini justru pemasaran hingga Jerman dan Spanyol. Karena kami memanfaatkan semua platform media sosial saat ini. Biasanya yang diburu pasar ekspor ini baju-baju daily untuk spring dan summer," tandasnya.
