MALANGTIMES - Penerapan penginputan rencana pembangunan daerah di Kota Malang melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) telah dilaksanakan. Sasarannya pun bahkan hingga tingkat kelurahan.
Melalui SIPD, segala bentuk usulan pembangunan oleh masyarakat di semua wilayah di Kota Malang bakal bisa terlihat lebih transparan. Sehingga, siapa saja bisa membaca hal tersebut.
Baca Juga : Ternyata, Ini yang Dilakukan Iblis di Hari Raya Idul Fitri
"Dari sisi perencanaan di kami itu sudah murni SIPD, baik di Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) kecamtan dan kelurahan sudah. Termasuk pokok-pokok pikiran DPRD juga sudah masuk," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Dwi Rahayu.
Proses tersebut, dijelaskannya, mulai diberlakukan keseluruhan, baik dari Perangkat Daerah (PD) hingga tingkat kelurahan dari awal tahun 2021 ini. Sehingga, ketika perencanaan tidak terinput dalam SIPD, maka tak akan masuk dalam rencana pembangunan daerah Kota Malang.
"Jadi kalau nggak pakai itu (SIPD) nggak akan bisa. Awalnya nanti kan dari sisi perencanaan, begitu masuk lalu di penganggaran. kalau perencanaan enggak masuk SIPD ya enggak akan bisa," imbuhnya.
Meski begitu, menurut Dwi, dalam proses penginputan data ke SIPD terkadang juga masih ditemui kendala. Terlebih, hal ini bagi pejabat wilayah hal ini terbilang masih baru.
Baca Juga : Doa saat Bertemu Sesama Muslim di Hari Raya Idul Fitri!
Karenanya, masih perlu proses adaptasi dalam penerapan proses input data ke SIPD tersebut. Adapun, jika ditemui kesulitan, Bappeda Kota Malang juga langsung melakukan konsultasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait sistem yang kurang dimengerti.
"Namanya aplikasi baru, kita masih adaptasi. Kemudian teman-teman di kelurahan, kecamatan, dari dewan juga harus memasukkan melalui SIPD itu juga harus belajar. Ya tapi bisa teratasi lah, mudah-mudahan bisa maksimal pelaksanaanya," tandasnya.
