INDONESIATIMES - Model baru Audi A6 khusus untuk pasar China resmi diperkenalkan pada Senin (19/4/2021) kemarin. Mobil ini dirancang berbeda dari model sedan saloon yang sudah ditawarkan di berbagai negara termasuk Indonesia.
Audi A6 untuk China dirancang sebagai mobil listrik dengan menggunakan long wheelbase, serta bodi klimis Sportback mirip A5 dan A7. Audi menamai mobil ini sebagai "A6 E-Tron".
Baca Juga : Honda Bersiap Luncurkan Vario Terbaru di Thailand, Berikut Spesifikasinya
Kendaraan ini dirangkai menggunakan konsep yang erat masa depan dan menggunakan berbagai teknologi terkini seperti spion berupa kamera dan tak memiliki gagang pintu. Melansir melalui The Verge, lampu depan LED pada mobil ini mengisi rumah lampu yang dibuat sipit.
Mengingat ini adalah mobil listrik, A6 E-Tron tak memiliki grill seperti mobil konvensional untuk menangkap angin guna pendinginan mesin. A6 E-Tron memiliki panjang 4,96 meter lebar 1,96 meter dan tinggi 1,44 meter.
Konsep mobil listrik ini berlandaskan Premium Platform Electric yang dikembangkan Audi bersama Porsche. Keduanya merupakan anak perusahaan Volkswagen Group.
A6 E-Tron dan Porsche Macan generasi berikutnya akan menjadi model pertama yang menggunakan platform ini mulai 2022 mendatang. A6 E-Tron dirancang dengan motor listrik ganda dengan output 470 hp.
Dengan akselerasi 0-100 km per jam kendaraan ini diklaim bisa ditempuh jarak kurang dari empat detik. Mobil ini akan tersedia dalam beberapa pilihan yang bisa disesuaikan konsumen.
Baca Juga : Ichal Hokage Pembalap Cilik Harumkan Nama Sumenep di Ajang Drag Wars Jogjakarta
Mulai dari penggerak semua roda hingga suspensi udara. A6 E-Tron ini menggunakan paket baterai 100 kWh yang dipasang di antara as roda untuk distribusi bobot agar lebih optimal dan mendukung pengisian cepat hingga 270 kW.
Hal tersebut membuat jarak tempuh mencapai lebih dari 300 kilometer hanya dalam 10 menit pengisian daya. Sementara pengisian dari 5 hingga 80 persen bisa dilakukan dalam waktu kurang dari 25 menit.
Saat baterai penuh, A6 E-Tron dapat menempuh lebih dari 700 km. Angka impresif ini dimungkinkan tak hanya dengan memasang baterai yang relatif besar, namun juga karena bodi aerodinamis mobil dengan koefisien drag 0,22.