MALANGTIMES - Di tengah pandemi covid-19, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Malang malah menyebut dalam waktu satu bulan hingga Maret 2021, pertumbuhan kredit di Kota Malang meningkat 3 persen.
"Pada Februari 2021 lalu, angka kredit menunjukkan pada kisaran 1,52 persen. Kemudian Maret 2021, ada pertumbuhan kredit sebesar 3 persen. Artinya dana yang tersimpan di bank saat ini sudah mulai berkurang. Pelaku usaha mulai mengambil kredit untuk belanja modal," ungkap Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri kepada MalangTIMES.com, Sabtu (17/4/2021).
Baca Juga : DPRD Kota Malang Cek Kesiapan Sekolah Tatap Muka
Sugiarto mengatakan, dengan adanya dana untuk melakukan belanja modal tersebut, masyarakat akan mulai melakukan prpses produksi setelah pemenuhan material bahan baku telah mencukupi. "Setelah material ada, baru melakukan produksi dan kemudian dijual. Hal ini menjadi nilai tambah bagi perekonomian kita," ujarnya.
OJK juga telah berupaya terus mendorong peningkatan pertumbuhan kredit, khususnya di wilayah Kota Malang, dengan mengeluarkan kebijakan relaksasi KPR (kredit atas pemilikan rumah) tanpa uang muka atau DP (down payment).
Menurut catatan OJK Malang, pertumbuhan kredit dari sektor properti juga memberikan kontribusi yang bagus, yakni di angka 0,46 persen. "Ini sudah menunjukan indikator bahwa masyarakat sudah mulai tertarik membeli properti," katanya.
Namun, meskipun terjadi peningkatan pertumbuhan kredit sebanyak 3 persen pada Maret 2021, menurut Sugiarto, hal tersebut masih terbilang belum cukup aman. Sebab, persentase aman dan idealnya pertumbuhan kredit berada di kisaran 7 sampai 8 persen.
Baca Juga : Orang Tua Murid Meradang, Adukan Sistem Seleksi KSN Disdikbud ke Lira Malang Raya
"Pertumbuhan kredit itu memang harus tinggi. Hal itu untuk menjaga ekonomi agar tetap stabil. Jadi, harus lebih tinggi lagi dengan target kisaran 7 sampai 8 persen," ucapnya.
Lebih lanjut Sugiarto menyampaikan bahwa salah satu kunci utama dalam mendorong pemulihan perekonomian masyarakat yang sangat terdampak akibat adanya pandemi covid-19 adalah dengan cara penuntasan program pemerintah, yakni program vaksinasi masal. "Jadi, vaksinasi ini menjadi kunci kebangkitan ekonomi pada 2021 ini. Vaksinasi berjalan, aktivitas ekonomi berjalan dan tingkat konsumsi masyarakat kembali pulih," tutup Sugiarto.