JEMBERTIMES - Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) di Kabupaten Jember mengalami penurunan meski kurang siginifikan. Angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran pada 2019 terdapat 174 kasus, dan tahun 2020 turun menjadi 173 kasus, sedangkan angka kematian bayi per seribu kelahiran hidup pada 2019 sebesar 12,3 kasus dan mengalami penurunan menjadi 9,22 kasus pada 2020.
“Penurunannya sangat tipis untuk AKI, hanya selisih satu kasus, selisihnya kurang banyak menurut saya, mengingat AKI-AKB Kabupaten Jember ini sangat krusial kondisinya,” ungkap Bupati Jember Hendy Siswanto.
Baca Juga : Pemain Terbaik Liga 3 Tak Masuk Daftar Pemain Kontrak
Untuk itu, Bupati Hendy telah menginstruksikan seluruh OPD, Camat, Kades hingga Ketua RT dan RW agar terlibat dalam upaya penurunan AKI-AKB. Tidak hanya itu, Bupati Hendy bahkan meminta peran serta pondok pesantren untuk ikut andil dalam membantu permasalahan ini.
“Saya beberapa hari ini menginstruksikan untuk pengoptimalan peran pesantren dalam membantu pemerintah, salah satunya upaya penurunan AKI-AKB melalui syiar para Kiai kepada masyarakat,” sambung Bupati Hendy.
Selain itu, mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami kenaikan dari 2019 ke 2020. Selisih kenaikannya mencapai 0,42 persen, dari 66,69 pada 2019 meningkat sebesar 67,11 pada 2020. Angka ini melebihi target sebenarnya sebesar 66,21 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021.
“Ditinjau dari komponen pembentuknya, indikator pengeluaran perkapita memberikan pengaruh terbesar terhadap capaian IPM Kabupaten Jember,” ungkap Hendy.
Sementara untuk tingkat pengangguran dan kemiskinan di Jember mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Baca Juga : Wafatnya Fatimah, Pemimpin Para Wanita Penghuni Surga
Tingkat pengangguran di Kabupaten Jember pada tahun 2020 sebesar 5,21% atau sebanyak 67.448 orang. Dibandingkan dengan tahun 2019 tingkat pengangguran tahun 2020 meningkat.
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jember juga mengalami tren penurunan baik dari segi jumlah penduduk maupun persentase kemiskinan itu sendiri. Pada tahun 2020 tingkat kemiskinan sebesar 10,09% atau sebanyak 247,99 ribu jiwa meningkat dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 9,25% atau sebanyak 226,57 ribu jiwa.
Meningkatnya tingkat pengangguran dan kemiskinan disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan berkurangnya lapangan kerja yang berada di Kabupaten Jember. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin pada Program Pembiayaan Kesehatan merealisasikan sebesar 110,8 Milyar rupiah pada Tahun 2020 secara tidak langsung hal ini juga merupakan upaya untuk menanggulangi angka kemiskinan di Kabupaten Jember. (*)