MALANGTIMES - Pasar takjil menjadi salah satu ciri khas di bulan ramadan tiba. Di Kota Malang, banyak tempat-tempat yang menyediakan aneka takjil untuk menyambut masyarakat yang mencari sajian menu berbuka puasa.
Hanya saja, di tahun ini, segala aktivitas itu harus dengan pembatasan yang ketat. Mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. Beberapa pasar takjil, juga terus dilakukan pemantauan oleh tim Satgas Covid-19.
Baca Juga : Tahun Ini, Kota Malang Bakal Punya 3 SMP Baru
"Kami rutin tim satgas bergerak untuk patroli, tentu tidak dalam satu titik saja. Dibagi menjadi beberapa tim gabungan, dari Dinas Kesehatan (Dinkes), SatpolPP, TNI/Polri, Dishub dan lainnya," ujar Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif.
Husnul menjelaskan, konsep yang diterapkan oleh tim satgas nantinya berupa edukasi persuasif. Sehingga, baik pedagang ataupun pembeli takjil yang tak patuh protokol kesehatan pencegahan Covid-19, akan diberikan pemahaman lebih lanjut.
"Kita mengutamakan edukasi. Jadi persuasif penanganannya. Tentu akan kita lihat lagi perkembangannya, setelah di edukasi dan persuasif masih begitu atau tidak, nanti juga akan dievaluasi dengan tim satgas," tandasnya.
Lebih jauh, Kepala Satpol PP Kota Malang Priyadi mengungkapkan, proses patroli rutin dilakukan setiap hari. Baik waktu sore hari menjelang berbuka puasa, hingga malam hari.
Baca Juga : Bahan Petasan Ledakkan Satu Rumah di Jombang, Satu Orang Tewas dan Satu Dirawat
Pihaknya mengakui, jika masih banyak masyarakat yang kurang taat protokol kesehatan. Terlebih, pembeli saat melakukan antre. Karena itu, diberikan sanksi-sanksi sosial bagi pelanggarnya.
"Setiap hari kami patroli, kalau tidak taat protokol kesehatan kita sanksi sosial. Nggak bermasker kita beri masker. Kalau tidak ada alat cuci tangan atau hand sanitizer kita tegur penjualnya," ungkapnya.