MALANGTIMES - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menambah gedung sekolah baru bakal terwujud tahun 2021 ini. Pasalnya, gedung yang diperuntukkan untuk Sekolah Menengah Atas (SMP) itu tengah masuk proses lelang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Suwarjana mengatakan, nantinya ketiga sekolah baru ini bakal ditempatkan di kawasan Mulyorejo, Gadang, dan Polehan Kota Malang.
Baca Juga : Unik, Ada Peserta yang Kulik Bahasa Walikan di Kompetisi TikTok Piala Wali Kota
Anggaran yang digelontorkan Pemkot Malang untuk pembangunan tiga sekolah tersebut totalnya senilai Rp 24 Miliar. Dengan rincian, untuk SMPN di wilayah Mulyorejo dianggarkan Rp 13 Miliar, SMPN wilayah Gadang Rp 12 Miliar dan SMPN wilayah Polehan Rp 9 Miliar.
Meski gedung ini nantinya diperuntukkan sebagai sekolah baru, namun dikatakan Suwarjana, jika masin-masing sekolah telah memiliki murid. Proses pembelajarannya, karena masih dalam situasi pandemi Covid-19 dilakukan secara daring.
"Saat ini masih proses (pembangunan 3 SMP baru). Yanng kita bangun ini kan merupakan sekolah baru, tetapi sudah memiliki murid masing-masing kelas 7 SMP, jalur penerimaan tahun 2020," ujarnya.
Pembangunan sekolah ini dilakukan, mengingat implementasi zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bagi siswa siswi yang ingin masuk ke sekolah berbasis negeri di Kota Malang masih banyak dikeluhkan.
Pasalnya, banyak masyarakat Kota Malang yang merasa kesulitan dalam mendapatkan sekolah sesuai dengan jarak terdekat.
Baca Juga : Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Senin, Sutiaji Sebut Minim Interaksi Picu Stres
"Seperti di Gadang dan sekitarnya itu, SMPN belum ada, Polehan juga belum ada dan Mulyorejo juga belum ada. Nanti kalau zonasi kalah, kasian siswa kalau tidak tertampung," jelasnya.
Lebih jauh, Suwarjana mengungkapkan, ketiga sekolah itu rencananya masing-masing akan dinamai SMPN 28 Kota Malang, SMPN 29 Kota Malang dan SMPN 30 Kota Malang. Ia berharap, pembangunan ketiga sekolah tersebut bisa selesai tepat waktu dan bisa digunakan siswa untuk belajar di tahun ajaran baru 2021-2022 mendatang ini.
"Konsepnya nanti sekolahnya semua bertingkat walaupun belum bisa semua. Katakanlah belum bisa full, bertahap pembangunannya. Minimal mereka bisa tertampung lah di tahun ajaran baru ini," tandasnya.
