free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Hadang Radikalisme dan Terorisme, Bupati Kediri: Kita Buat Program Pendidikan Khusus

Penulis : Bambang Setioko - Editor : Dede Nana

16 - Apr - 2021, 00:14

Placeholder
Webinar "Merawat Budaya Nusantara Menolak Intoleransi dan Radikalisme anti NKRI' .(Foto: Bams Setioko/JatimTIMES)

KEDIRITIMES - Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Kediri mengadakan webinar dengan tema "Merawat Budaya Nusantara Menolak Intoleransi dan Radikalisme anti NKRI' bertempat di Masjid Joglo Rahmatan Wa Salaman Dusun Cangkring, Desa Titik, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri , Rabu (14/4/2021).. 

Seminar secara daring di bulan suci Ramadan ini membahas berbagai isu-isu terkini, baik skala lokal maupun nasional. Salah satunya bahaya kelompok terorisme. Kegiatan juga melibatkan PC GP Ansor Kabupaten Kediri dan Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Baca Juga : Tips Semangat Belajar Saat Bulan Ramadan, Cek di Sini

"Acara ini dalam rangka melihat situasi di wilayah kita paska kejadian teror di DPRD Kota Kediri. Kita melihat ada orang-orang yang mau bermain di wilayah kita, yang notabene Kediri Raya ini sudah cukup solid. Mereka yang mau membuat onar  dan sesuatu yang tidak bagus, ya berarti melawan kita semua," kata Imam Mubarok, Wakil Ketua Lesbumi PWNU Jawa Timur.

Seminar virtual ini menghadirkan sederet pembicara di bidangnya, diantaranya Agus Sunyoto Ketua PB Lesbumi PBNU, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, KH. Abu Bakar Abdul Djalil Ketua PCNU Kota Kediri dan Gus RIzmi Haitami Azizi Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri. 

Lesbumi NU memandang bahwa aksi teror dengan mengatasnamakan agama yang terjadi merupakan upaya kelompok tertentu untuk merongrong kedaulatan negara, melalui upaya pemusnahan akar budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Lesbumi tegas untuk melakukan perlawanan terhadap pola-pola gerakan teror yang membahayakan keutuhan negara, dengan dalih agama. 

Terpisah, Bupati Kediri Hanidhito Himawan Pramana mengaku, ancaman dari kelompok intoleransi dan radikal ini benar-benar nyata adanya. Tetapi, dengan banyaknya pondok pesantren dan alim ulama yang terus menjaga, maka dirinya yakin, apabila kelompok terorisme bakal sulit untuk menularkan doktrin ajarannya kepada masyarakat Kediri. 

Mas Bup pun panggilan akrab Bupati Kediri juga  berencana akan memberikan bekal pelajaran tambahan mulai siswa PAUD terkait bahaya radikalisme dan terorisme. 

“Kita tidak boleh panik dan dihantui atas aksi ini. Jangan sampai kita terlena, kita tidak boleh panik dan tidak boleh pula takut. Saya berencana membuat program pendidikan khusus untuk memahami radikalisme dan terorisme sejak Usia PAUD. Tentang isu-isu sangat stretegis beberapa hari terakhir, sebenarnya menjadi satu rangkaian teroris yang ditangkap di Gurah beberapa waktu lalu. Kemudian ada bom di Makassar, dilanjut ada serangan di Mabes Polri dan kemari ada teror d DPRD Kota. Saya sebagai Bupati, saya tidak gentar dengan teror ini, karena saya yakin teroris ini bukan orang beragama," tegas Hanindhito Himawan Pramana.

Baca Juga : Dongkrak Potensi dan Kompetensi Mahasiswa Vokasi, Dirjen Diksi Keluarkan 5 Formula

Kepala daerah muda yang lebih akrab disapa Mas Bup ini mengajak, seluruh masyarakatnya khususnya umat muslim untuk merajut kebersamaan di bulan ramadan ini. Dirinya minta agar seluruh warga bahu membahu melawan radikalisme dan kelompok inteleransi, agar tidak terpapar oleh doktrin ideologi terorisme. 

"Bulan ramadan ini adalah momentum untuk saling menjaga, merajut kebersamaan umat islam untuk membangkitkan perekonomian. Berharap di bulan ramadan, masyarakat Kediri bisa membangkitkan secara ekonomi, secara batin dan psikisnya. Ayo sama-sama kita lawan terorisme. Saya yakin apabila seluruh elemen bersatu, alim ulama, TNI Polri dan semuanya, saya yakin namanya teroris tidak akan bertahan lama," tandasnya.

Untuk memeriahkan acara webinar, selain seminar juga diselingi sholawatan yang diiringi musik hadrah. Rangkaian acara kemudian ditutup dengan buka bersama dan salat magrib berjamaah di Masjid Joglo. Rumah ibadah yang satu ini nyentrik, karena didesain layaknya bangunan rumah masyarakat Jawa yakni Rumah Joglo. Bangunan semakin tampak kuno dengan tambahan dinding kayu berukir dari bahan lawasan. 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko

Editor

Dede Nana