LUMAJANGTIMES – Satgas Tanggap Bencana BUMN Jawa Timur yang dipimpin oleh Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satrio Annurogo menyiapkan enam langkah sebagai action plan untuk membantu korban gempa di Kabupaten Lumajang.
Enam langkah ini diharapkan segera direalisasikan untuk proses percepatan penanganan korban gempa di Lumajang, termasuk untuk membantu rekonstruksi bangunan yang rusak akibat gempa bumi pada hari Sabtu (10/4) lalu.
Baca Juga : Hindari Lonjakan Harga Sembako, Pemkot Batu Bersama Polres Batu Sidak Pasar
Koordinator Tanggap Bencana BUMN Jatim Dwi Satriyo menjelaskan, enam langkah yang akan disiapkan diantaranya, mengirimkan tim medis, membuat posko dan relawan, pengiriman bantuan bantuan seperti sembako, obat-obatan, dan kebutuhan darurat, membantu perbaikan fasilitas umum yang mengalami kerusakan, melakukan koordinasi dengan tim CSR seluruh BUMN Jatim untuk konsolidasi bantuan, dan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Lumajang dan Malang.
“Di dusun Iburaja di Desa Kaliuling menjadi daerah terparah akibat gempa. Kami melihat langsung kondisi para korban sekaligus kerusakan yang terjadi di sana. Benar-benar sangat membutuhkan bantuan," kata Dwi Satriyo, usai mengunjungi kawasan tersebut bersama Gubernur Jatim Khofifah Indah Parawansa.
Dwi Satrio pada hari ini, Rabu (15/4) menjelaskan, selain melakukan kunjungan di Lumajang, pihaknya juga telah menyerahkan bantuan serubu paket sembako, berupa beras 5 kg, 1 liter minyak goreng, mie instan dan 1 kilogram gula. Penyerahan bantuan ini diberikan di kawasan korban gempa di Kabupaten Malang.
“Yang kita serahkan itu berasal dari CSR dari Petrokomia Gresik. Semoga bantuan itu dapat benar-benar meringankan korban gempa dan kami berharap situasi ini bisa segera kembali pulih seperti sedia kala,” jelas Dwi Satrio Annugoro kepada sejumlah awak media di Lumajang.
Baca Juga : Miliki Nilai Historis, Dewan Dorong Pembongkaran Reklame Rokok di Tugu Pesawat Sukarno Hatta
Sementara itu Gubernur Jatim berharap seluruh stakeholder pro aktif membangun sinergitas dalam percepatan recovery pasca gempa, termasuk bersama Satgas Tanggap Bencana BUMN Jatim.
Menurut Gubernur, peran aktif semua pihak diperlukan dalam pemulihan ini, karena Presiden RI memberikan arahan agar upaya recovery paling lambat 2 bulan sejak gempa tersebut terjadi.