TULUNGAGUNGTIMES - Tidak banyak yang punya dokumentasi baik foto atau video terkait adanya Kepala Desa Pucanglaban Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung yang ditangkap masuk rumah perangkat desanya malam-malam.
Namun, sepotong video yang bedurasi 10 detik ini menggambarkan Kepala Desa Pucanglaban Maduki tak berdaya saat diamankan warga dan satu petugas Polsek Pucanglaban, Rabu (14/04 /2021) sekitar jam 23.00 wib.
Baca Juga : BUMN PT Pegadaian Serahkan Paket Bantuan Gempa ke Blitar
Berikut Videonya :
Seperti diketahui, Maduki, Kepala Desa/Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung digrebek warganya sendiri karena ketahuan selingkuh dengan perangkat desa yang diketahui bernama Patriyah, Rabu (14/04/2021) jam 23.00 wib.
Saksi mata yang juga warga setempat mengirimkan potongan video penggrebekan yang dilakukan warga atas kejadian ini.
"Kepala Desa Pucanglaban, digrebek warga karena selingkuh dengan perangkatnya," kata Juli (initial) pada Kamis (15/04/2021) dini hari.
Diceritakan Juli, Kepala Desa Maduki datang ke rumah Patriyah, perangkat yang rumahnya beda dusun itu dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat hitam.
"Saat digrebek sempat mengelak namun karena ada pihak kepolisian, Pak Kades tak bisa lagi alasan macam-macam," ujarnya.
Patriyah sendiri meskipun sebagai perangkat desa, suaminya sedang merantau atau bekerja di luar negeri.
"Besuk siang (Hari ini-red) rencana warga akan datang ke kantor desa, minta Pak Kades mundur atas kejadian ini," ungkap Juli.
Kapolsek Pucanglaban, Iptu Ipung Haryanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya kepala desa yang digrebek dirumah salah satu perangkatnya.
"Benar, tadi malam telah terjadi penggrebekan di rumah perangkat desa dan ditemukan kepala desa di dalam rumahnya," kata Iptu Ipung.
Baca Juga : Musemum Brawijaya dan Monumen Hamid Rusdi Jadi Spot Peserta Kompetisi TikTok Piala Wali Kota
Lanjutnya, kronologi kejadian diketahui oleh warga yang curiga karena jam 21.30 kepala desa Maduki datang ke rumah Patriyah.
"Mungkin karena sering melihat kedatangan kepala desa, sehingga warga curiga dan melalukan penggrebekan," ujarnya.
Saat ditanya, Maduki beralasan dirinya hendak jagong bayi ke rumah warganya yang merupakan tetangga Patriyah.
"Alasannya jagong bayi ke rumah tetangganya perangkat ini, tapi kenapa sepeda motor ditaruh di sana (di rumah perangkat)," jelasnya.
Yang lebih aneh lagi, saat digrebek dia memakai sarung bukan celana dan Maduki berada di dalam rumah meski ia dan Patriyah bersikukuh tidak melalukan perzinaan.
"Diduga masuk melalui pintu belakang, tapi baik Pak Maduki dan Bu Patriyah tidak mengakui adanya perzinaan," ungkap Kapolsek.
Untuk memenuhi unsur laporan perzinaan menurut Ipung, pelapor hanya ada dua yakni istrinya Maduki dan suaminya Patriyah.
"Istri yang bersangkutan tidak akan melapor, sudah membuat pernyataan. Sedangkan suami dari yang perempuan berada di luar negeri," imbuhnya.
Polisi mengamankan satu barang bukti yakni sepeda motor yang digunakan Maduki datang kerumah Patriyah dan berujung penggrebekan itu.