MALANGTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang hingga saat ini terus mendata kerusakan yang dialami korban gempa bermagnitudo 6,7 skala richter yang terjadi Sabtu (10/4/2021). Hal itu nantinya untuk menentukan besaran bantuan yang akan diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Bupati Malang Sanusi mengaku, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Wahyu Hidayat hingga camat di masing-masing wilayah untuk mendata kerusakan rumah yang dialami warga akibat gempa.
Baca Juga : Pansus Pemberdayaan Budaya DPRD Keberatan Lanjutkan Pembahasan
“Saat ini kami terus melakukan pendataan berapa rumah rusak ringan, sedang hingga berat untuk menentukan dana stimulan dari BNPB,” kata Sanusi saat dijumpai di Pendapa Panji, Kepanjen, Kabupaten Malang usai rapat koordinasi (rakor) Forkopimda, Senin (12/4/2021).
Menurut informasi yang diterima Sanusi, dana stimulan yang diberikan BNPB untuk korban kerusakan rumah yang rusak berat sebesar Rp 50 juta, yang rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta. Oleh karena itu, pihaknya saat ini terus melakukan validasi data agar segera dikirimkan ke BNPB.
“Maka dari itu saat ini terus melakukan pendataan kerusakan rumah, yang nantinya dikirim ke pusat,” ungkap Sanusi.
Sementara itu, Sanusi juga sangat memperhatikan betul pesan dari Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo. Hal itu berkaitan dengan pengungsi yang berada di tenda, karena menurutnya nantinya bisa terjadi klaster baru penularan Covid-19. Sehingga muncul opsi BNPB memberikan arahan agar Pemkab Malang mencarikan rumah sewa bagi pengungsi.
“Hari ini dipastikan berapa jumlah pengungsi dan akan dicarikan tempat sewa rumah untuk pengungsi, karena kepala BNPB tidak menghendaki ada pengungsi yang terpusat dalam satu tempat. Khawatirnya jika di dalam tenda nanti akan tertular covid-19,” beber Sanusi.
“Sekda dan Camat saat ini berkoordinasi untuk mencari tempat tinggal. Mudah-mudahan masyarakat lain sadar dan peduli terhadap korban sehingga rela untuk ditempati pengungsi,” imbuhnya.
Baca Juga : Meski Ala Kadarnya, Korban Gempa di Dampit Jalankan Tradisi Sambut Ramadan
Sementara itu dari pantauan media ini di Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang beberapa warga memilih untuk tidur di bawah tenda dengan alas terpal dan karpet. Hal itu karena mereka masih trauma dengan gempa yang meluluhlantahkan bangunan rumahnya.
Di sisi lain, barang-barang berharga milik warga yang masih bisa dipergunakan juga diletakkan di dekat rumah mereka. Karena beberapa rumah rusak parah dan terlihat tidak bisa ditempati.