MALANGTIMES - Musibah bencana gempa 6,7 skala richter yang terjadi Sabtu (10/4/2021) tak membuat warga Dusun Krajan, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang menunda untuk melakukan tradisi menyambut bulan Ramadan atau yang biasa disebut 'megengan'.
Di bawah posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan tenda darurat, warga RT 8 Dusun Krajan, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit rela memasak di tengah kesusahan yang sedang dialaminya.
Baca Juga : Hilal Tak Terlihat di Bukit Banjarsari, Kemenag Blitar Tunggu Sidang Isbath dari Pusat
Dari pantauan media ini di lapangan, beberapa ibu-ibu sibuk melakukan aktivitas memasak untuk disiapkan sebagai menu menyambut bulan suci Ramadan. Hal itu disampaikan salah satu warga yang mengaku bernama Puji Astutik di tengah kesibukannya memasak dan menyiapkan kopi bagi warga laki-laki yang sedang kerja bakti membersihkan puing-puing sisa reruntuhan bangunan akibat gempa.
“Biasanya kami (masak, red) sendiri-sendiri kalau menyambut Ramadan, tapi karena sekarang sedang kena musibah jadi ya begini adanya,” kata Puji.
Puji mengaku bahwa warga sekitarnya melakukan hal tersebut karena sudah menjadi tradisi di tempatnya. Oleh karena itu, ia bersama ibu-ibu yang lain gotong royong menyiapkan menu makanan yang digunakan sebagai syukuran untuk menyambut bulan Ramadan yang tepat jatuh pada Selasa (13/4/2021) besok.
“Ini tradisi kami sebagai umat muslim. Meski kami diterpa musibah tapi kami tetap lakukan ini, karena menurut kami ini hanya dilakukan setahun sekali,” ungkap Puji.
Puji menjelaskan bahwa pihaknya melakukan kegiatan rutin setiap tahun ini bersama 17 keluarga lainnya. Di mana mereka semua terdampak bencana gempa dan sebagian rumahnya mengalami kerusakan.
Baca Juga : Data Belum Lengkap, Dewan Trenggalek Tunda Pembahasan Refocusing APBD Trenggalek
“17 keluarga memperingati datangnya bulan suci Ramadan. Tapi Alhamdulillah, ini ada sumbangan dari beberapa donatur, dan ada dari warga yang cukup punya,” kata Puji.
Akan tetapi, Puji mengakui pihaknya juga tidak bisa merayakan bulan suci Ramadan di Musala Busro Latif yang notabenya adalah tempat yang rutin digunakan untuk beribadah. Kali ini mereka akan 'megengan' di tenda darurat sebagai rasa syukur bisa kembali berjumpa dengan Ramadan.
“Kami masak sekarang sekalian buat sahur nanti, tapi tidak di Musala Busro Latif soalnya rusak jadi kami takut,” ungkap Puji.