BLITARTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Blitar menyambut baik kebijakan sekolah tatap muka. Meski siswa belum masuk 100 persen, dewan mengaku senang dengan kebijakan tersebut.
"Kami menyambut baik dengan senang hati langkah pemerintah daerah untuk membuka pembelajaran tatap muka, mulai TK, SD, hingga SMP meskipun teknisnya masih berkapasitas separo atau bergantian,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar Medi Wibawa.
Baca Juga : Jelang Ramadan, Polres Blitar Kota Musnahkan 2.740 Botol Miras
Menurut Medi, kebijakan membuka kembali sekolah -yang sudah hampir sembilan bulan tutup karena pandemi covid- ini akan menjadi angin segar bagi murid dan orang tuanya. Kembalinya siswa ke sekolah diharapkan akan memberikan motivasi lebih kepada siswa untuk belajar.
“Kami menilai pembelajaran tatap muka perlu dilakukan karena sistem pendidikan tanpa tatap muka akan berdampak tidak baik jika berjalan terlalu lama. Dengan demikian, diharapkan tidak kehilangan satu generasi terdidik,” tukasnya.
Medi menambahkan, DPRD juga memberikan apresiasi di-launching-nya Satgas Cilik di lembaga pendidikan. Ya, berbarengan dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), Pemkab Blitar juga me-launching Satgas Cilik di jenjang pendidikan TK, SD dan SMP. Satgas Cilik di tingkat TK, SD dan SMP di-launching secara resmi oleh Bupati Rini pada Selasa (6/4/2021) di Pendapa Agung Ronggo Hadi Negoro.
“Kami memberikan apresiasi dibentuknya Satgas Cilik oleh Ibu Bupati. Anak-anak sudah dididik mengingatkan teman-temannya. Sebab, tugasnya adalah mengawasi teman-temannya agar tetap menjalankan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan,” ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Lebih dalam Medi menyampaikan, penerapan kebijakan pembelajaran tatap muka tentunya harus dengan memperhatikan protokol kesehatan. Menurut dia, keselamatan dan kesehatan siswa, guru, staf karyawan yang ada di lingkungan sekolah harus menjadi prioritas.
Baca Juga : Drama Korea Terbaru Tayang di Viu Selama April, Cek di Sini
“Di masa pandemi covid-19, budaya menerapkan protokol kesehatan harus digalakkan di semua lini, termasuk sektor pendidikan. Pihak sekolah harus memenuhi fasilitas protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka,” pungkasnya.