TULUNGAGUNGTIMES - Ziarah kubur atau di Tulungagung dikenal dengan nama geren adalah tradisi mendatangi makam menjelang datangnya ramadan. Tradisi ini telah berjalan turun temurun, hingga kini masih lestari dan bahkan banyak masyarakat makin sadar untuk melaksanakan kebiasaan baik ini.
Di desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung geren ini bahkan dikemas dalam bentuk massal atau bersama-sama. Jika biasanya, bagi umat Islam saat ziarah membaca yasin dan tahlil, dengan ziarah atau geren massal ini dilengkapi dengan kegiatan khotmil quran dan tahlil akbar.
Baca Juga : Kalangan Pengusaha Bantu Korban Gempa Malang, Sudah Terkumpul Ratusan Juta
"Bersama ormas Nahdlatul Ulama, pemerintah desa Tunggulsari mengadakan khotmil quran dan tahlil akbar menjelang bulan suci ramadan," kata Kepala Desa Tunggulsari Didik Girnoto Yekti, Minggu (11/4/2021).
Kegiatan religius yang diselenggarakan merupakan agenda tahunan. Maksud dan tujuan kegiatan ini, menurut Didik, merupakan jalinan silaturahmi antar masyarakat sekaligus menjaga kelestarian tradisi positif.
"Selain sebagai tradisi yang baik, kegiatan ini untuk menjaga agar kebiasaan menjelang ramadan ini tetap ada dan diteruskan oleh generasi kita kelak," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat menyatu dan membaca tahlil akbar setelah bacaan 30 juz alquran berhasil dikhatamkan.
Di bawah terop yang telah dipersiapkan pihak pemdes Tunggulsari yang didirikan didekat makam umum, masyarakat dengan khusyu' berdoa bersama agar dijauhkan dari segala musibah.
Kegiatan sepuluh hari menjelang ramadan di Tulungagung sendiri masih tetap dilaksanakan di tengah kehidupan yang semakin modern ini. Selain tradisi megengan atau sedekah untuk kirim doa, tradisi geren dengan membersihkan pusara sekaligus berdoa di pemakaman telah ada dari zaman dahulu kala.
Baca Juga : Gempa, Mensos Risma Trabas Malang-Lumajang Petang Hari, Gubernur Khofifah Pagi ke Malang
Seiring waktu, megengan yang biasanya dilaksanakan di masing-masing rumah, kini lebih banyak dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama di musala dan masjid. Sedangkan geren atau ziarah kubur juga kini semakin banyak dilakukan bersama-sama untuk mewujudkan semangat gotong royong dan silaturahmi antar warga.