MALANGTIMES - Korban bencana gempa bermagnitudo 6,7 Skala Richter yang mengguncang Malang Raya Sabtu (10/4/2021) kini telah mendapatkan banyak bantuan, baik dari instansi swasta ataupun instansi pemerintah.
Bupati Malang HM. Sanusi menegaskan bahwa hingga saat ini sudah banyak terkumpul bantuan. Hal itu dikatakan Sanusi di posko Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Minggu (11/4/2021).
Baca Juga : Ambil Langkah Cepat Tangani Dampak Gempa, Pemkab Trenggalek Koordinasi dengan Gubernur
“Secara khusus, saya bersama rekan pengusaha membantu Rp 100 juta, NK Cafe Rp 100 juta, Bank Jatim Rp 50 juta, dari bis Bagong Rp 50 juta. Saat ini terkumpul Rp 300 juta untuk menangani rumah yang ambruk dan menyebabkan kematian,” ungkap dia.
Sanusi mengatakan bantuan yang diberikan itu saat ini harus segera direalisasikan untuk membenahi rumah korban yang ambruk akibat gempa. Hal itu agar korban terdampak gempa segera dapat berlindung di rumah masing-masing. “Itu segera saya perintahkan, karena kalau menunggu APBD, masih perlu proses lagi,” imbuh dia.
Hingga kini, posko dampak gempa Malang Selatan dipusatkan di Balai Desa Wirotaman. Hal itu untuk mengantisipasi gempa susulan yang mungkin terjadi mengingat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menetapkan status tanggap darurat bencana.
“Dapur umum di Desa Majang Tengah (Kecamatan Dampit) juga sudah berdiri. Ini serentak di seluruh desa di Kabupaten Malang kami bentuk dan kami upayakan (posko) di balai desa. Itu karena tempat terbuka. Jadi, kalau ada gempa susulan, mereka yang masih trauma segera bisa menghindar untuk keluar,” ungkap Sanusi.
Lalu bagaimana jika posko tersebut tidak cukup untuk menampung warga? Sanusi menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait tentang hal itu. Pemkab nanti akan meminta bantuan TNI dan Polri.
“Untuk sementara di balai desa masing-masing. Kalau tidak cukup, nanti kami bantu tenda dari PMI ataupun BPBD. Kalau memang tidak cukup lagi, saya minta bantuan dari TNI maupun Polri,” ujar Sanusi.
Baca Juga : Anggota DPRD Fraksi Golkar Marifatul Kamila Apresiasi Banyuwangi Halal Festival
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan mengatakan bahwa hingga saat ini, korban meninggal akibat gempa tetap tiga orang. “Korban meninggal ada tiga. Satu di Desa Taman Asri, satu di Desa Sidorenggo, dan satu di Desa Wirotaman,” ucap Bambang.
Di sisi lain, yang berkaitan dengan kerusakan rumah, Bambang mengaku anggotanya terus melakukan assesment. Ia mengaku akan terus meng-update jumlah kerusakan rumah akibat gempa tersebut “Yang berkaitan dengan kerusakan akan terus kami update karena harus by name by address,” jelas Bambang.